Mohon tunggu...
Posma Siahaan
Posma Siahaan Mohon Tunggu... Dokter - Science and art

Bapaknya Matius Siahaan, Markus Siahaan dan Lukas Siahaan. Novel onlineku ada di https://posmasiahaan.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Aku Ingin Mengunyah "Desol" dengan Sederhana....

6 November 2018   15:37 Diperbarui: 6 November 2018   17:21 480
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Ha? Desol? Itu, kan pentolannya Bolang? Emangnya enak?" Tanya Prof. Brianov dengan tidak sederhana, agak panik.

"Oh, maksudku resoles, disingkat resol, tapi biar judulnya heboh bombastis alias "sekseh" kuganti huruf "r" menjadi "d". Biar kenthir, biar komplak, biar ngocoleria..." Jawabku "ngeles"agak "kenes" istilah Palembangnya "nyenyes".

"Percuma bergaya kenthir, dok, planetnya saja sudah vakum dua tahun. Koplak Yoband kayaknya masih kompak, tetapi apa di Kompasanival entar buat "live streaming" atau enggak, itu menentukan eksistensi mereka. Kalau negeri Ngotjoleria sudah lama enggak buat "event", kesan saya sih, komunitas yang "basicnya" humor, lucu-lucuan kalah eksis dari komunitas yang seminatnya "hobby" tertentu, misalnya film, fiksi, kereta api dan kompasianer yang berdasarkan kedaerahan seperti Bolang, Kompal, Ngajog dan lainnya..."Prof. Brianov mengeluarkan analisisnya dengan tampang khas ilmuan pintar kaya raya yang layak masuk hotel bintang lima, restoran mewah serta bukan muka "ndeso".

"Memangnya Desol nama asli? Itu, kan,nama pena. Dan tulisannya si Desol memang gurih, bergizi, penuh isi kentang, wortel, daging ayam dan bihun yang membuat berselera mengunyahnya dengan apa adanya. Dia pasti tidak marah namanya dipakai di judul, mungkin malah balas "ngerjain"...." Kata saya ngeri-ngeri sedap.

"Nama asli apa nama pena, saya gak peduli, cuma saya kaget kamu berani buat kata-kata itu di judul. Kunyah dan Desol, itu hampir separuh kompasianer laki-laki disini kepingin melakukannya...Coba buat survey, pasti banyak yang berminat." Kata Prof. Brianov tersenyum simpul penuh misteri.

"Jadi gimana, Prof. Cerpen ini jadi saya tayangkan, tidak?" Tanyaku basa-basi, padahal hanya sekadar menghormati pendapat yang lebih tua, dia setuju atau tidak, tetap saya tayangin, kok.

"Semua "postingan" ada takdirnya sendiri, sebagian kecil "viral", ada yang hanya dibaca teman sekilas sambil "vote" lalu sekadarnya komentar :"thanks for sharing", salam hangat, top markotop, mencerahkan, pertamax dan kalimat partisipasi lainnya dan ada yang malah di-"bredel" ngadmin karena melanggar "term and condition". Sekali berarti, sesudah itu mati, Krawang-Bekasi, karya Chairil Anwar, tayangkan saja." Kata si Profesor yang bijaksana-bijaksini.

Mudah-mudahan di Kompasianival 8 Desember nanti, Desol datang membawa resol sepiring ke acara, supaya ada alasan menguyah resol bikinan Desol, dengan sederhana.

Dari FB Kompal
Dari FB Kompal

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun