Mohon tunggu...
Posma Siahaan
Posma Siahaan Mohon Tunggu... Dokter - Science and art

Bapaknya Matius Siahaan, Markus Siahaan dan Lukas Siahaan. Novel onlineku ada di https://posmasiahaan.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Inilah Beberapa Kondisi Pasien BPJS Kesehatan Berpenyakit Kronis yang Tidak Saya Prolanis-kan

31 Oktober 2018   05:57 Diperbarui: 31 Oktober 2018   07:40 622
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dari sumber:https://mulyamedika.id

3. Pasien yang tua dan pikun. Beberapa kondisi, pasien yang tua dan pikun tidak mengerti apa dan bagaimana obatnya harus dimakan, kalau pakai buku "prolanis" dan ada obat yang tidak diberikan atau kurang dia tidak masalah, tetapi ternyata beberapa minggu kemudian harus dibawa ke ruang gawat darurat akibat tidak terkontrol lagi penyakitnya.

4. Pasien penyakit asma yang tergantung inhaler. Sering obatnya di apotik tidak dikasih.

5. Pasien yang sudah stabil tetapi sangat tidak percaya dengan FKTP. Saya bisa bertengkar 10-15 menit dengan pasien seperti ini kalau saya sarankan dengan sangat untuk pakai buku "prolanis". Lucunya pasien jenis ini sering tidak makan obat dengan sengaja 2 hari sebelum kontrol dengan tujuan gula darahnya kembali naik 300-an dan tekahan darahnya diatas 160/ 100 saat kontrol dan ada alasan menyatakan dirinya belum stabil.

Bila FKTP dan apotik yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan memiliki standar yang sama, di seluruh Indonesia dalam melayani pasien-pasien "prolanis", maka bukan tidak mungkin penyakit-penyakit katastropik seperti ini dapat dikendalikan di FKTP saja dengan dana kapitasi biasa dan tidak perlu berlama-lama di rumah sakit yang perkunjungan senilai 190-200-an ribu. Bayangkan kalau 1 juta saja sebulan pasien jenis ini dapat dicegah ke rumah sakit, uangnya sudah 200-an milyar perbulan dan setahun sudah 2,4 trilyun.

dari FB Kompal
dari FB Kompal

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun