"Istirahat, ya, om. Kalau ada tamu, manggut-manggut saja. Gelombang jantungnya di monitor tanda-tanda vital sudah berubah tidak teratur dan tidak standar lagi isoelektriknya kalau tertawa terbahak-bahak dan batuk-batuk kuat."Kataku.
"Iya, biar nanti kalau ada yang membesuk, tante yang temani ngobrol. Memang dokter jantungnya bilang kalau om mu ini kelainan irama jantung. Ada gelombang berlebihan yang banyak di jantung kiri, entah apalagi katanya, yang membuat oksigen di pembuluh darah jantung betkurang." Sesalnya.
Tidak lupa si tante meributkan kebiasaan si om yang usianya 60-an tahun itu merokok lebih dua bungkus sehari, alasannya dahulu kerjanya sering jadwal malam dan udaranya dingin. Tetapi sesudah pensiunpun ternyata merokoknya susah berhenti.
Monitor di ruangan ICU ("intensive care unit") rumah sakit memiliki beberapa angka yang menunjukkan:
1. Tekanan darah, datanya didapat dari manset yang dipasang di lengan atas pasien.
2. Â Denyut jantung dan gelombang jantung datanya didapat dari 3 sadapan di dada pasien yang dihubungkan kabel.
3. Saturasi oksigen itu didapat dari alat oksimetri di ujung jari telunjuk pasien.
Ketiga hal ini sangat penting, sebab kalau ada yang tidak normal, maka harus langsung diperbaiki. Tetapi yakinkan dahulu posisi penyadap dan alat pengukurnya pada posisi yang benar.
Pernah kejadian perawat ICU panik gelombang jantung pasiennya garis lurus dan alarm alatnya ribut berbunyi, padahal karena si pasien terlepas sadapan jantungnya.
Bagi yang menjaga pasien memakai monitor boleh sesekali memperhatukan monitornya saat pasiennya tidur, makan, bicara, tertawa, menangis atau batuk. Adakah perubahan gelombangnya terjadi dari normal dan teratur menjadi tak beraturan (ventrikuler ekstra sistole atau atrial fibrilasi) atau malah seperti gergaji tidak rata (ventrikuler takikardi).
Kalau benar demikian, maka laranglah si pasien untuk sering beraktifitas yang membuat gelombang jantungnya berubah tersebut, walaupun nantinya sudah keluar dari rumah sakit.