Pertanyaan tersebut ditanyakan pasien wanita 50-an tahun yang pernah patah tulang paha kanan dan diperbaiki dengan memasang plat logam yang disusun memakai mur. Sesudah beberapa tahun, Â plat itu harus dilepas dan sebelum operasi si pasien dikonsulkan ke penyakit dalam.Â
Hasil ronsen bagian paha dan perut bawah si ibu, Â terlihat ada plat besi menempel di paha atas kanan dan ada spiral KB (keluarga berencana) di daerah rahim, Â kebetulan si ibu sudah tidak menstruasi lagi beberapa tahun.Â
"Sebentar ya, bu. Saya ini dokter penyakit dalam, dikonsultasikan hanya untuk menilai jantung, Â paru-paru ibu apakah cukup baik untuk dibius umum selama beberapa jam. Â Nah, Â kebetulan hasilnya baik. Tetapi sebagai gambaran, sih, Â urusan tulang itu berbeda dengan spiral, Â yang satu oleh spesialis bedah tulang sementara yang lain urusan spesialis kandungan."Kata saya
"Saya pikir dapat sekalian diambil waktu saya dibius, Â dok. Saya kelupaan melepas spiralnya sesudah menstruasi mulai jarang tahun kemarin."Â
Si ibu ini mungkin bingung, Â karena spiral dipasang atau dilepas saat menstruasi, Â sementara ini sudah lama tidak mengalami siklus itu lagi.Â
Akhirnya saya sarankan si pasien ke SP. OG (spesialis obstetri dan ginekologi) Â nanti aku saja saat luka operasi tulangnya sudah sembuh.Â
Apakah dua atau lebih spesialis dapat  melakukan operasi serempak pada seorang pasien?  Jawabnya dapat,  tetapi untuk kasus gawat darurat tertentu yang mengenai banyak organ,  atau operasi tertentu yang terencana sebelumnya yang harus dilakukan satu episode.Â
Tetapi kalau kasusnya tidak "live saving" sekali, Â maka boleh ditunda satu tindakan dahulu dilanjutkan tindakan lain. Dan memang ada kode etik yang membatasi, Â dokter spesialis A tidak akan mengutak atik yang bukan bidangnya walaupun sebenarnya dia tahu caranya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H