Mohon tunggu...
Posma Siahaan
Posma Siahaan Mohon Tunggu... Dokter - Science and art

Bapaknya Matius Siahaan, Markus Siahaan dan Lukas Siahaan. Novel onlineku ada di https://posmasiahaan.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

"Melepas Besi Patah Tulangnya, Dapat Sekalian Lepas Spiral, Dok? "

21 Agustus 2018   09:31 Diperbarui: 21 Agustus 2018   10:08 476
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pasien patah tulang (dok. Pri.)

Pertanyaan tersebut ditanyakan pasien wanita 50-an tahun yang pernah patah tulang paha kanan dan diperbaiki dengan memasang plat logam yang disusun memakai mur. Sesudah beberapa tahun,  plat itu harus dilepas dan sebelum operasi si pasien dikonsulkan ke penyakit dalam. 

Hasil ronsen bagian paha dan perut bawah si ibu,  terlihat ada plat besi menempel di paha atas kanan dan ada spiral KB (keluarga berencana) di daerah rahim,  kebetulan si ibu sudah tidak menstruasi lagi beberapa tahun. 

"Sebentar ya, bu. Saya ini dokter penyakit dalam, dikonsultasikan hanya untuk menilai jantung,  paru-paru ibu apakah cukup baik untuk dibius umum selama beberapa jam.  Nah,  kebetulan hasilnya baik. Tetapi sebagai gambaran, sih,  urusan tulang itu berbeda dengan spiral,  yang satu oleh spesialis bedah tulang sementara yang lain urusan spesialis kandungan."Kata saya

"Saya pikir dapat sekalian diambil waktu saya dibius,  dok. Saya kelupaan melepas spiralnya sesudah menstruasi mulai jarang tahun kemarin." 

Si ibu ini mungkin bingung,  karena spiral dipasang atau dilepas saat menstruasi,  sementara ini sudah lama tidak mengalami siklus itu lagi. 

Akhirnya saya sarankan si pasien ke SP. OG (spesialis obstetri dan ginekologi)  nanti aku saja saat luka operasi tulangnya sudah sembuh. 

Apakah dua atau lebih spesialis dapat  melakukan operasi serempak pada seorang pasien?  Jawabnya dapat,  tetapi untuk kasus gawat darurat tertentu yang mengenai banyak organ,  atau operasi tertentu yang terencana sebelumnya yang harus dilakukan satu episode. 

Tetapi kalau kasusnya tidak "live saving" sekali,  maka boleh ditunda satu tindakan dahulu dilanjutkan tindakan lain. Dan memang ada kode etik yang membatasi,  dokter spesialis A tidak akan mengutak atik yang bukan bidangnya walaupun sebenarnya dia tahu caranya. 

Dari FB Kompal
Dari FB Kompal

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun