Sehari saja kami di Malaysia karena memang hanya transit saja sebelum berangkat ke Jepang, kota Osaka. Kami menginap di sebuah "homestay" di daerah Cyberjaya dekat KLIA 2 (Kuala Lumpur International Airport 2), harganya semalam sekitar 380 ribu rupiah, tetapi lumayan karena si pemilik tidak mempermasalhkan kami tinggal berlima. Kalau hotel, maka kami harus menyewa 2 kamar.
Pesawat Air Asia dari Kuala Lumpur ke Osaka memang berangkat pukul 8 pagi waktu Malaysia, tetapi mengantisipasi kepadatan mudik lebaran dan pemeriksaan imigrasi yang biasanya agak "njlimet" kami memutuskan ke bandara pukul 4 pagi dengan memesan mobil sewa aplikasi "online".
Mudik ke Indonesia mulai dilakoni pekerja Indonesia atau warga Malaysia yang masih ada kampung di Indonesia, terlihat dengan penuhnya "Counter Check in" Â menuju kota-kota di Jawa, Sumatera dan Sulawesi. Dan biasanya pesawat Air Asia pagi hari harga tiketnya relatif murah. Ciri khas yang lain adalah banyaknya bawaan di troli para calon penumpang, seolah oleh-oleh buat orang sekampung.
Teringat puisi "Hujan di Bulan Juni" yang indah itu, ternyata di Osaka, biasa saja tuh hujan di bulan Juni. Sampai di Stasiun Bus Osaka sekitar pukul 20 waktu setempat, kami kebingungan mencari hotel yang dimaksud, untunglah penduduk sekitar sangat ramah dan menunjukkan tempatnya dengan sangat sopan, pakai bahasa Inggris lagi. Terima kasih, bu..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H