Mohon tunggu...
Posma Siahaan
Posma Siahaan Mohon Tunggu... Dokter - Science and art

Bapaknya Matius Siahaan, Markus Siahaan dan Lukas Siahaan. Novel onlineku ada di https://posmasiahaan.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Macet Akibat Pesta Rakyat di Monas, Sampai ke Lapangan Banteng

28 April 2018   12:21 Diperbarui: 28 April 2018   15:18 738
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Wah,  sampai jam berapa ini? " Tanya Saya pada satpam yang menjaga gedung departemen agama di sekitaran lapangan banteng. 

"Oh,  ada Pesta Rakyat di  Monas sampai jam 5 sore, Pak. Ini bukan macet,  tetapi bus yang angkut masyarakatnya memang parkir disini." Katanya. 

Makanya Saya heran seminar Hipertensi yang berlangsung di ruang pertemuan sekitaran Monas ini mengapa masih ramai,  padahal ke arah lokasi praktis tidak ada kendaraan bermotor yang dapat masuk.

Menurut informasi panitia,  ditargetkan 100000 orang datang ke acara ini yang rencananya ada pembagian sembako, pengobatan gratis,  sunatan gratis,  potong rambut gratis,  doa lintas agama dan penampilan kesenian berbagai daerah. 

https://www.youtube.com/watch?v=mM4arjsmn8w

Walaupun sudah dipersiapkan dengan baik  dan melibatkan pengamanan 5000-an orang,  namun perlu juga dipersiapkan lalu lintas dan tata tertib parkir untuk acara acara lain di sekitarnya. 

Banyak gedung pertemuan di sekitaran Monas dan Sabtu adalah waktu yang biasa dipilih untuk pesta pernikahan, "lunching product " ataupun seminar ilmiah seperti yang Saya ikuti yang mungkin sudah jauh-jauh hari memilih waktu. Apakah tega acaranya sepi karena harus jalan kaki 2 km  demi kw lokasi yang penuh but dan angkot yang parkir? 

Memang antisipasinya ke lokasi lebih pagi,  sekitar pukul 5, tapi undangannya jam 9. Selama itu mau ngapain?  Atau jangan -jangan pengantin Dan panitianya sendiri tidak dapat sampai ke "TKP"?

Dokumentasi KOMPAL
Dokumentasi KOMPAL

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun