"Terapinya sangat bermanfaat, mengapa tidak diakui?" Mungkin itu pertanyaan awam, yang walaupun pesohor, pejabat, politikus penting tetapi bukanlah profesi medis, sebaliknya kalau sudah ada di dunia ini maka akan tahu betapa ketatnya sebuah protokol terapi dibangun demi keselamatan pasien.
Jawabannya kurang lebih ada di film "Something the Lord Made" yang menceritakan kisah nyata operasi jantung pertama yang dilakukan oleh dokter bedah Alfred Blalock dibantu asistennya seorang kulit hitam Vivien Thomas yang bercita-cita menjadi dokter tetapi karena miskin tidak mampu masuk kedokteran dan semula jadi tukang kayu.
Vivien Thomas awalnya bekerja membantu di laboratorium dokter bedah itu dan ketika diuji keterampilannya memegang alat-alat bedah dan menjahit sangat cekatan. Maka mulailah si kulit hitam dipercaya membantu melakukan riset bedah dengan menggunakan binatang.
Waktu Blalock pindah ke Jhons Hopkins University, Thomas diajaknya ikut serta dan disini si spesialis bedah diminta oleh seorang spesialis anak bernama Hellen Taussig untuk mencari jalan mengobati penyakit jantung bawaan "Tetralogy Fallot" dimana pembuluh darah besar bayi saling tumpang tindih membuat darah kotor dan darah bersih bercampur membuat bayi bibir dan lidahnya membiru.
Blalock mengalami kesulitan membedah sendiri yang biasanya selama ini Thomaslah yang membantunya membedah, namun para ahli di universitas saat itu tidak mengijinkannya, karena Thomas adalah orang kulit hitam yang saat itu pekerjaan yang boleh dilakukan mereka hanya sebatas pembersih ruangan atau pekebun, lagipula Thomas bukan dokter bahkan bukan pula perawat, dia awalnya hanya tukang kayu.
Tetapi melalui berbagai pendekatan Thomas diijinkan ikut operasi bedah jantung pertama pada anjing sebagai percobaan dan berhasil, anjingnya hidup beberapa minggu atau bulan namun kemudian mati. Tehnik operasi pun diperbaiki dengan mengganti benang yang bisa melebur dengan daging, supaya pembuluh darah anjing dapat ikut tumbuh bersamaan dengan bertumbuhnya jaringan jantung yang membesar.
Akhirnya setelah dinyatakan aman pada hewan, barulah metode bedah itu dicobakan pada bayi dan tehnik operasi jantung ini dinamakan "Blalock-Thomas-Taussig Shunt" yang sudah menolong banyak anak penderita kelainan jantung bawaan ini.
Thomas  oleh universitas Jhons Hopkins diberi gelar doctor honoris causa atas pengabdinanya di Universitas itu, sementara Alfred Blalock beberapa kali dinominasikan dalam hadiah Nobel bidang Medik.
Sulitnya mendapat pengakuan metode ini karena ahli-ahli bedah saat itu sampai tahun 1940-an menganut prinsip "Don't touch the heart", artinya apapun kau boleh pegang, potong atau jahit asalkan jangan jantung. Tetapi yang dilakukan Blalock malah melanggar larangan itu dan setelah metode ini berhasil, akhirnya prinsip tadipun berubah dan jantung sekarang pun sudah bisa dioperasi dengan berbagai prosedur lainnya.
Terapi yang bermanfaat diatas, akhirnya diakui oleh sekelompok ahli lainnya, karena beberapa hal:
1. Dipresentasikan dahulu idenya di universitas dan disetujui adanya penelitian.