"Kok bisa, ya? Makan sekali itu pasti kembung sekali. Padahal Bapak bilang juga sering main bulu tangkis." Tanya Saya pada pasien darah tinggi yang sudah membuat jantung membengkak usia masih 30-an akhir.
"Suami saya ini ingatnya cuma makan besar yang sekali, Dok. Tetapi ngemilnya banyak. Â Makan model, tekwan, pempek, gorengan. Sehari malah lebih banyak. Olahraga bulu tangkisnya juga jarang. " Pengakuan si istri spontan, membuat pasien yang beratnya lebih 100 kilogram ini tersipu malu.Â
"Olahraga yang bagus berenang atau bersepeda, Pak, selama 30 menit sehari, Â minimal 5 hari seminggu. Bulu tangkis kurang disarankan karena gerakannya yang loncat -loncat berbahaya untuk persendian orang gemuk. Â Terus aktifitasnya tidak ritmik berirama teratur, Â karena tergantung arah bolanya. Jadi ada saatnya berlari dan ada waktunya diam saja. Kalau Bapak ingat, ada pelawak dulu yang meninggal sesudah main bulu tangkis."Lanjut Saya.Â
"Apalagi suami saya ini main bulu tangkisnya malam  Dok.  Sepulang kerja..." Keluh si istri.  Dia mulai cemas karena rekam jantung suaminya mulai menunjukkan ada  hipertrofi ventrikel kiri yang bahasa awamnya bengkak jantung kiri.Â
Lalu si  Bapak diberi antihipertensi, obat pengencer darah, pelancar kencing dan obat anti asam lambung. Tidak lupa tetap makan 3 kali sedikit nasi, banyakan sayur atau buah ditambah agar -agar buatan sendiri buat memperlama rasa kenyang dan mengganti olahraganya yang lebih kardiogenik yaitu berenang atau bersepeda.Â
Bagaimana hasilnya? Â Tunggu bulan depan,ya....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H