"Minta rujukan ke rumah sakit tipe B, Dok. Â Untuk dokter ahli jiwa. Â Orangtua Saya ini ada gangguan suka teriak-teriak. Â Biasa kesana. " Kata anaknya, yang usianya sudah 50-an akhir. Ibunya umur 86 tahunan dan pemeriksaan fisiknya relatif masih stabil tekanan darah, Â jantung dan parunya. Saya merujuk, Â karena rumah sakit kami belum ada dokter spesialis ahli jiwa.Â
"Repot, Â ya, Â mengurusi orang tua umur 86 tahun?" Tanya Saya.Â
"Repot, Dok. Â Apalagi sekarang setiap bulan Dia harus dibawa ke kantor buat verifikasi. " Maksudnya bukan berobat, Â tetapi semacam melapor ke kantor BPJS Kesehatan, memastikan bahwa si peserta BPJS Kesehatan itu benar-benar yang bersangkutan dan tidak dialihkan ke orang lain.Â
"Saya baru dengar, Â orang tua umur 80 tahun keatas harus laporan verifikasi tiap bulan. Â Sejak kapan?"Tanya Saya.Â
"Tahun ini, Â Dok. Â Mungkin takut Pasiennya sudah tidak ada lagi...."Katanya sambil meninggalkan ruang periksa.Â
Saya sempatkan "googling" aturan baru ini belum ada, Â mungkin saja anak si pasien manula mengarang-ngarang cerita, Â tetapi kalau benar, Â ini sebenarnya baik, berarti ada upaya mencegah pemakaian kartu pasien yang sudah meninggal oleh orang lain.Â
Sebenarnya dengan tehnologi yang sudah maju, Â ada baiknya dipikirkan menggunakan sidik jari atau retina mata sebagai verifikasi semua Pasien BPJS Kesehatan, Â mencegah kartu satu dipakai orang sekampung, atau pesertanya sudah meninggal tetapi kartunya masih berobat, Â yang lebih gawat lagi kalau pesertanya tidak berobat tetapi kartunya dan data-datanya terpakai di rumah sakit.Â
Karena salah satu kebocoran yang mungkin terjadi dalam pelaksanaan BPJS Kesehatan memang pemakaian kartu bukan oleh orangnya dan dibayar mahal pula, Â misalnya untuk operasi besar, Â cuci darah, Â kemoterapi dan perawatan ICU. Â Pencocokan identitas di rumah sakit hanya KTP dan kartu BPJSK saja, Â sidik jari belum. Â Foto di KTP kebanyakan sudah usang.Â
Semoga verifikasi sidik jari/ retina mata ini segera terwujud di FKTP dan rumah sakit saja, Â supaya si pasien 80-an tahun tidak perlu datang laporan ke kantor tiap bulan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H