"Kemarin ada pasien nyeri dada khas sekali menjalar ke lengan kiri baru 3 jam, sesak, dan gambaran rekam jantungnya ada kenaikan gelombang ST lebih 5 kotak, Dok. Dilaporkan ke spesialis jantung, diberi "order" untuk "streptase"(disuntik dengan obat yang bisa melepaskan/menghancurkan gumpalan bekuan darah di pembuluh darah jantung)." lapor dokter jaga emergency.
"Berhasilkah? Pasiennya stabil?" Tanya Saya saat laporan jaga.
"Pasien stabil, Dok. Nyeri dada berkurang. Tetapi Dokter Spesialis Jantungnya minta kecepatan memasukkan obat streptasenya lain kali lebih cepat lagi, 30-45 menit sejak masuk sudah diberikan. Kemarin masih 110 menit." Katanya lagi.
Berarti harus ada pelatihan ulang mengenai pemberian obat ini supaya efek pengobatannya lebih efektif di lain kesempatan.
Karena dokter jantungnya sedang dalam perjalanan ke rumah sakit, sementara sesegera mungkin obat "streptase" diberikan, kalau mungkin 30 menit pertama sejak si pasien masuk ke pintu ruang gawat darurat, maka dokter jaga emergencyyang sudah terlatih diinstruksikan memulai dahulu proses streptase,bila syaratnya memungkinkan, yaitu:
1. Pasien tidak pernah streptase sebelumnya.
2. Masih dalam "golden period" pemberian obat ini, yaitu 6 jam pertama nyeri dada (ada beberapa ahli memperbolehkan sampai 12 jam).
3. Pasien tidak operasi besar dalam 3 minggu terakhir.
4. Tidak hamil.
5. Tidak ada riwayat alergi streptase.