"Maaf, Saya telat, ketiduran..."Kataku, saat sampai di rumah ko Deddy Huang, salah satu pentolan Kompasianer Palembang yang juga traveller blogger, culinary blogger  yang tulisannya sudah malang melintang di dunia maya. Terakhir dia diberangkatkan ke Macao karena juara 3 tulisan tentang Macao, padahal di acara nangkringnya dia tidak ikut, malah saya yang ikut nangkring tidak menang. Sebal? Agak, sih, tetapi yang menang teman sendiri ya ikutan senang juga.
Awalnya dari celetukan Kompalers om Ndut di "WA", "Deddy "open house" atau tidak?" dan dijawab Deddy kalau mau datang, boleh saja sore, maka kami pun yang merasa sempat, janjian di "TKP" jam 4 sore.
Saya sendiri secara pribadi "surprise" teman-teman di Kompal setoleran itu mau ke rumah ko Deddy, karena memang saya pribadi jarang sekali sudah ke rumah teman-teman SMP dan SMA yang merayakan "Sincia", karena memang sebagian besar warga Tionghoa di Palembang merayakannya di keluarga besarnya saja dan jarang mengundang teman dari luar, kecuali yang memiliki komunitas yang benar-benar akrab.
Boleh dibilang Kompal saat ini persahabatan di dalam Komunitas sudah mencapai titik kehangatan mendekati 100 derajad celcius yang dapat membunuh semua kuman-kuman berbahaya bagi kesehatan (nah, kok balik-balik ke medis).
Ada lagi satu teman Kompalers namanya Grant merayakan Imlek, tetapi rumahnya agak jauh 15 kilometer dari tempat sebagian besar anggota kami berada dan sepertinya memang Grant merayakan Imlek bersama keluarga besarnya dahulu, tahun depan mungkin kita coba mampir "sanjo".
Istilah "sanjo" kurang lebih artinya bertamu, untuk acara perayaan seperti ini, biasanya dari rumah ke rumah dalam satu kampung. Tetapi karena rumah kami berjauh-jauhan, maka "sanjo" hanya bisa 1 rumah saja sehari.
Mudah-mudahan keakraban KOMPAL selalu terjalin, walau 2019 sudah dekat. No Politic talk in community, isn't?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H