"Dua hari lalu makan nasi bungkus, Dok. Â Kebetulan dibungkusnya pakai kertas minyak dan merekatkan ujung kertasnya bukan dikaretin tetapi dipakai "staples" kertas. Waktu makan, Â karena buru-buru sepertinya ada yang tidak enak tertelan dan menyangkut di tenggorokan, Â sampai batuk-batuk. Â Saya dibawa ke "emergency", waktu diteropong, Â ada besi "staples" menyangkut di sela-sela lekuk tenggorokan, Â tetapi mau diambil susah. Diberi obat antiradang, antibiotik dan antinyeri." Kisah wanita 30 tahunan itu dengan keluh kesah.Â
Si Pasien malam itu boleh pulang, Â disarankan ke dokter THT Â keesokan harinya, selanjutnya diteropong pakai alat seperti selang yang ada kameranya terlihat ada besi "staples" kertas diantara jaringan radang memerah dan saat dicoba diambil besi kecil itu tergelincir masuk ke dalam lagi.Â
![(dokumentasi pribadi)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/01/25/img-20180125-200053-5a69d507dcad5b26c11c54c3.jpg?t=o&v=770)
![Ronsen (dokumentasi pribadi)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/01/25/img-20180125-190747-5a69d58216835f5a3512da02.jpg?t=o&v=770)
"Kalau ronsennya bersih?" Tanyanya penasaran.Â
"Mungkin besinya masuk ke saluran pencernaan,  lambung  sampai usus besar,  biarkan saja dan makan banyak yang berserat,  supaya bisa terdorong bersama kotoran. " Kata Saya menenangkan.Â
Setelah dironsen, Â terlihatlah saluran napas dan parenkim parunya bersih dan si Pasien tinggal mengatur pola makannya, Â banyak berserat. Dan terpenting, Â ingat pesan orang tua supaya makan mengunyahnya 30 kali, supaya kalau ada yang keras-keras, ketahuan dahulu dan tidak buru-buru ditelan.Â
Setuju?Â
![Dari FB Kompal](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/01/25/img-20180125-wa0007-5a69f217ab12ae037b465a12.jpg?t=o&v=770)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI