Mohon tunggu...
Posma Siahaan
Posma Siahaan Mohon Tunggu... Dokter - Science and art

Bapaknya Matius Siahaan, Markus Siahaan dan Lukas Siahaan. Novel onlineku ada di https://posmasiahaan.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Saya Tambah Galau "Browsing" Hasil Ronsen dan Obatnya, Dok

17 Januari 2018   20:09 Diperbarui: 17 Januari 2018   20:15 546
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Megaminx rubik (dokumentasi pribadi)

"Memangnya hasil "browsing-an" Ibu,  apa? " Tanya Saya. 

"Bronkitis akut dapat berakibat komplikasi berat yang berakhir ke sepsis lalu kematian. Lalu obat yang dokter kasih teo**l berguna untuk melebarkan saluran napas dan mencegah komplikasi gagal napas dan kematian. Padahal saya hanya demam dua minggu dan batuk pilek,  Dok. " Keluhnya. 

Kebetulan si Pasien, ibu muda usia 30 tahunan ini membawa "smartphone" model terbaru yang menjelajahnya kencang sekali dan semua hasil laboratorium,  ronsen, ultrasonografi dan obat-obatan yang dia dapat dia cari seluk beluknya dan hasilnya adalah kegalauan. 

"Kalau galau,  kenapa Ibu masih mau makan obat dan mengikuti semua petunjuk perawat?" Tanya Saya penasaran,  mengingat beberapa pasien atau keluarga pasien yang "kepo" dengan pentakitnya selama perawatan,  terkadang menolak terapi tertentu malah terkadang terkesan mengajari dokternya tentang obat-obatan dan pemeriksaan yang lebih canggih di Amerika.  Atau kalau mereka ada keluarga yang dokter spesialis di tempat lain,  terapi yang disarankan si dokter itu dipaksakan saya ikuti karena menurut mereka si dokter itu lebih pintar. 

"Saya pasrah saja,  Dok.  Toh dua hari ini keluhannya jauh berkurang.  Kalau tambah parah,  saya pasti minta pindah dokter." Nah,  jawaban pintar. 

Kondisi seperti ini ada enaknya,  ada juga tidak.  Menjelaskan penyakit ke Pasien atau keluarganya yang suka "browsing" terkadang lebih mudah,  tinggal menyelaraskan dengan kondisi terkini si Pasien. 

Tetapi kalau bertemu yang bertipe "sinyo Belanda" agak susah,  karena seperti lebih pintar mereka dari kita soal penyakitnya padahal dia baru baca dari internet beberapa jam yang lalu. 

Biasanya kalau sudah bertemu yang begitu, saya mempersilahkan beliau pindah dokter atau dirujuk ke rumah sakit lain atau tetap dengan Saya tetapi pasrah. Kebanyakan sih memilih tetap ke Saya dan lebih melunak.

Percaya atau tidak, Pasien yang lebih pasrah sama dokternya biasanya lebih mudah membaik kondisinya daripada yang tipe "sinyo".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun