"Paru-paru kanannya ada cairan di pembungkusnya, sekitar 3 tulang iga bawah, saya perkirakan setengah liter lebih. Itu yang bikin nyeri dada kanan dan sesak, Pak. Jadi harus diambil cairannya."Penjelasan Saya pada pasien 30-an tahun akhir yang dirawat karena sesak dan nyeri dada serta demam.
Pernah dia makan obat tuberkulosis (disingkat TBC) paru beberapa minggu tetapi tidak dilanjutkan karena mual dan muntah-muntah. Setelah putus obat beberapa bulan timbullah gejala yang bertambah hari bertambah berat.
"Harus dioperasi, Dok?"Tanya istrinya.
"Oh, tidak perlu, di kamar tindakan saja, cairannya disedot pakai jarum mirip jarum impus tetapi ukurannya besar sekitar empat kali lipatnya, tetapi dibius lokal dahulu, kok."Kata saya menenangkan dan prosedurnya saya terangkan mendetail dari persiapan sampai resiko yang terberat yang mungkin saja terjadi. Kalau setuju, keluarga menandatangani persetujuan tindakan, kalau tidak setuju juga harus menandatangani surat penolakan.
Setelah cairan dibuang, didapat kurang lebih 800 cc dan hasil analisanya rivalta positif dan memang mengarah ke tuberkulosis paru serta pleuritis. Apakah selesai? Ternyata tidak, karena merawat pasien harus bersifat menyeluruh (holistic) Â dan si pasien pemeriksaan darah hitung jenisnya dijumpai kadar limfosit hanya 5% (normalnya 20-40%) padahal pasien TBC biasanya limfosit meningkat, karena sel inilah yang berjibaku melawan sel-sel tahan asam bakteri tersebut.
Melihat tatoo yang terukir manis di lengan kanannya, saya sarankan si Pasien memeriksa virus HIV dan dia setuju, kebetulan hasilnya negatif. Yang menarik, di tahun lalu ada beberapa pasien baik pria dan wanita berpola sama, menderita TBC paru dengan atau tanpa cairan, tubuh kurus, bertattoo dan limfositnya rendah, setelah diperiksa status HIV-nya dua orang positif.
Secara teoritis, memang HIV dapat ditularkan melalui alat pembuat tatoo yang tidak bersih, suntikan, alat cukur dan alat medis invasif lainnya. Sementara itu TBC sangat mudah tertular bagi penderita HIV yang membuat limfosit menurun, karena virus HIV memang makanannya sel limfosit T, terutama CD 4.
Maka dari itu saya pribadi sangat tidak menyarankan bertatoo ria atau tindakan-tindakan kecantikan invasif lain, kalau memang masih bisa cantik cara lain. Dan bagi yang punya tatoo dan suka batuk-batuk serta badannya kurus, segeralah periksa ronsen dada dan periksa darah, minimal limfosit dan status HIV, kalau mau gratis di klinik HIV rumah sakit-rumah sakit yang ditunjuk.
Semoga bermanfaat!