Mohon tunggu...
Posma Siahaan
Posma Siahaan Mohon Tunggu... Dokter - Science and art

Bapaknya Matius Siahaan, Markus Siahaan dan Lukas Siahaan. Novel onlineku ada di https://posmasiahaan.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ketika Mengucapkan Selamat N*ta* bak Mengucapkan Nama Lord Valdemort

24 Desember 2017   17:21 Diperbarui: 25 Desember 2017   05:25 1811
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Maaf, Dok. Saya tidak bisa mengucapkan 'itu'...."Kata seorang perawat.

"Selamat ya, Dok...."Saat seorang pasien dengan hangat menyelamati.

"Open house,tidak, Dok?"Tanya seorang satpam.

Tapi beberapa memang seolah tidak mengucapkan apa-apa di tanggal 25 Desember atau sesudahnya dan saya bekerja seperti biasa, bercakap-cakap seperti biasa, bahkan yang sesama Kristiani pun terkadang tidak saling bersalaman karena merasa sudah salaman di facebook atau media sosial lain.

Yang paling saya perhatikan adalah muka merasa bersalah, muka merasa berat teman-teman yang ingin menghormati saya dengan mengucapkan selamat N*ta* (sengaja disensor beberapa huruf, agar yang menganggap kata itu haram tidak menganggap tulisan ini haram dibaca) tetapi percaya kalau itu dilakukan dia akan sangat-sangat berdosa.

Ingatan saya lalu pada film serial Harry Potter yang terkenal itu ketika banyak penyihir yang takut menyebut nama sang penyihir hitam Lord Voldemort dan menyebutnya "You Know Who", semua yang ketakutan mengucapkan itu terlihat wajahnya berubah dan tersiksa seolah akan terkena musibah besar saat nama itu diucapkan.

Bagi saya pribadi, orang  yang sangat-sangat setuju haramnya ucapan selamat N*ta* adalah orang-orang yang berbahagia secara psikis, karena menjalankan apa yang dia percayai dengan gembira. Orang yang sangat yakin mengucapkan kata-kata itu adalah tidak berdosa juga merupakan orang yang bahagia, karena dia yakin bahwa tidak akan langsung masuk neraka dengan ucapan selamatnya itu. Tetapi pernahkah anda berpikir bagaimana perasaan teman-teman kita yang sangat rapuh jiwanya dan terguncang dengan konflik batin seperti ini?

Ini biasanya terjadi pada orang yang lingkungannya heterogen tetapi baru saja diceramahi tentang keharaman kata-kata itu dan mulai mempertimbangkan itu benar. Atau dia bawahan dari sebuah tempat kerja yang pimpinannya merayakan N*ta*. Setiap Desember pasti otaknya akan berpikir keras bagaimana mengatasi konflik batin ini.

Kepada teman-teman sekalian yang ragu, sering konflik batin, merasa takut kehilangan teman tetapi di sisi lain takut dapat dosa yang sangat besar, maka saya yakinkan pada kalian, sebaiknya tidak usah mengucapkan kata-kata "You Know It-lah" dan yakinlah tidak ada yang akan berubah,kita tetap berteman, di pekerjaan tidak akan dipecat, kalau ada bisnis yang sedang berjalan maka akan tetap berjalan, karena yang merayakan N*ta* pun tahu masalah yang musiman itu tidak aneh lagi.

Dan menyelamatkan teman-teman dari depresi rutin akhir tahun memikirkan surga neraka akibat dua perayaan tanggal 25 Desember dan 1 Januari lebih penting daripada formalitas kata-kata. Jangan ijinkan satu kata, dua kata itu menyiksa kalian lagi. Ucapan bahagia cukup dengan tatapan mata tulus, anggukan lembut dan senyum ikhlas, walau tanpa kata-kata, kami sudah mengerti kalian humanis sejati.

Dok.pribadi
Dok.pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun