Mohon tunggu...
Posma Siahaan
Posma Siahaan Mohon Tunggu... Dokter - Science and art

Bapaknya Matius Siahaan, Markus Siahaan dan Lukas Siahaan. Novel onlineku ada di https://posmasiahaan.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Ketika Katup Jantung Bocor Membuat Tulang Dada Molor

18 Desember 2017   19:15 Diperbarui: 18 Desember 2017   19:36 2200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tulang dada sternum menonjol (dok. Pri)

"Mau ambil obat disini apa di rumah sakit tipe A? " Tanya saya pada pemuda usia 20-an tahun dan masih bujangan itu dengan diagnosis katup mitral jantungnya bocor akibat jantung rematik masa kecil. 

"Ambil disini saja,  Dok.  Lebih dekat ke rumah.  Obatnya sama saja,  kok.  Katanya kalau mau operasi katup jantung juga belum bisa disini harus ke Jakarta.  Operasinya sih ditanggung BPJS,  tetapi ongkos dan menginapnya tidak.  Kami tidak sanggup,  Dok begitu. "Keluhnya. 

Penyakit jantung rematik,  adalah kelainan infeksi tenggorokan yang sering terjadi pada anak-anak,  jenis kuman streptokokus tertentu yang sering menghasilkan zat racun yang memancing antibodi tubuh.  Sialnya gabungan racun dan antibodi ini beredar ke seluruh tubuh dan menempel ke organ-organ vital,  salah satunya katub jantung. 

Awalnya kebocoran itu mungkin kecil tetapi lama kelamaan membuat beban jantung tambah besar membuat diameter ventrikel kiri jantung membesar dan kebocoran melebar. 

Benturan jantung yang membesar ke dada selama berhari-hari dan bertahun-tahun itu membuat tulang dada sekitar jantung melengkung cembung dan gerakan denyut jantung dapat dilihat kasat mata. 

Terapi terbaiknya operasi ganti katub,  tetapi karena harus ke Jakarta, keluarga pasien angkat tangan.  Jadi terapi inotropik jantung,  pelancar kencing dan pengurang sesak bronkodilator diberikan rutin sebulan sekali. 

"Berdoa saja tahun depan disini operasi jantung dapat dilakukan buat kamu.  Baru saya rujuk kesana lagi. "Saya hanya dapat memberi harapan dan doa. 

"Terima kasih, Dok.  Saya harap segera juga." Katanya memelas. 

Si Pasien bujangan itupun pergi,  entah sampai kapan dia membujang,  karena untuk jalan pun dia terkadang sesak. 


Dari FB Kompal
Dari FB Kompal

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun