Mohon tunggu...
Posma Siahaan
Posma Siahaan Mohon Tunggu... Dokter - Science and art

Bapaknya Matius Siahaan, Markus Siahaan dan Lukas Siahaan. Novel onlineku ada di https://posmasiahaan.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Anak SD Sekecil Itu Berkelahi dengan Penyakit

10 Oktober 2017   14:14 Diperbarui: 10 Oktober 2017   14:19 865
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Jangan lupa kasih obat semprotnya,  Dok.  Saya sesak kalau tidak pakai itu... "Kata pasien kakek usia 70-an awal sambil tersengal-sengal. 

Beliau sudah seminggu tidak makan obat karena anak dan cucunya repot semua di kesibukan masing-masing. 

Hari itu dengan sangat terpaksa, cucunya yang usia 11 tahun dan kelas 6 SD menemaninya berobat,  menunggu antrian, menunggu masuk dan menemani di tempat praktek dan menunggu obat,  total waktunya di rumah sakit lebih 4 jam dan dia jadi tidak sekolah. 

"Kenapa cucu yang SD yang menemani. kek.  Yang lain mana? "Tanya saya penasaran. 

"Ibu dan bapaknya kerja,  jualan.  Kakaknya ada yang kuliah dan SMA dan tidak mau disuruh-suruh lagi.  Terpaksa yang SD ini menemani saya sampai nanti naik angkot, daripada saya tidak kuat dan terpaksa rawat inap lagi,  tambah repot menjaganya. " Katanya dengan bunyi mengi yang kuat. 

Diagnosisnya infeksi saluran napas dan sumbatan kronis yang memerlukan obat anti radang dan pelebar saluran napas jangka panjang. 

Ada obat makan dan kalau sudah sumbatan saluran napasnya permanen 70 persen atau lebih sempit lagi,  maka perlu obat semprot atau hisap bulanan. 

Yang jadi masalah pendamping berobat ternyata anak kurang 12 tahun dimana sangat rentan tertular infeksi dan masih lemah secara fisik menjaga kakeknya yang penyakitan. Kalau si kakek pingsan atau dibegal preman,  maka si kecil ini sulit melindunginya. 

Memang sebaiknya pasien kronis yang berciri khas begini sesegera mungkin diikutkan program 'prolanis' agar dapat dibina oleh PUSKESMAS atau dokter keluarga melalui kunjungan rumah.  Dua minggu sekali dokter datang ke rumah si pasien dan obat kronisnya diresepkan di rumah si pasien saja,  kemudian keluarga si pasien dapat 'menebus' obat itu sepulang kerja. 

Supaya anak SD serapuh gadis kecil itu tak perlu terkena resiko tertular penyakit ketika menunggu kakeknya yang sakit berobat

Dari FB kompal
Dari FB kompal

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun