Konser MLTR (Michael Learns To Rock), band asal Denmark di Palembang 6 Oktober 2017 lalu sangat mengharu biru perasaan para penggemarnya di Palembang, karena grup musik yang beranggotakan Jascha Richter (vocal,keyboard), Kare Wanscher (drum) dan gitaris Mikkel Lentz termasuk grup musik lawas yang mendunia.
Palembang Sport and Conventional Centre (PSCC) sejak pukul 18.00 sudah mengantri para penonton yang kapasitasnya bisa sampai 3000 orang, namun kelas yang 'fullbook' justru yang termahal, daimond dan platinum, sementara kelas festival hanya sebagian yang terisi dan antrian masuknya pun lengang. Mungkin memang penggemar MLTR di Palembang sebagian besar berusia 40 tahun ke atas yang sudah berada di puncak karirnya dan bisa membeli tiket yang sesuai dengan besarnya antusiasme mereka sebagai 'fans'.
Ada 20 lagu yang mereka bawakan, terutama lagu 'hits' sejak 1991 (saat itu saya baru semester 1 kuliah) antara lain 'Sleeping Child' dan 'That's Why (You Go Away)' yang sangat saya hafal lagunya, yang lain hanya suka mendendangkan 'refren'saja karena lebih sibuk menghafal pelajaran kuliah.
Kebetulan kedua lagu ini yang paling banyak ditunggu, makanya ketika lagu ke 15 atau 16 para musisi ini mengucapkan terima kasih dan undur diri, semua penonton berteriak 'we want more', karena lagu pamungkas 'That's Why' belum dinyanyikan. Ternyata mereka hanya rehat sebentar dan melanjutkan beberapa lagu lagi sebelum bubar di pukul 22.00.
Yang saya sangat terpukau justru istri yang saya pikir tidak terlalu suka penyanyi barat, ternyata lebih hafal lagu-lagu MLTR, lebih setengah dari lagu-lagu itu ia ikuti dengan fasih dan jadinya agak minder sepertinya hanya saya yang gak hafal lagu-lagu MLTR di tempat duduk bagian bawah.
Berikut beberapa lagu lainnya hasil 'shooting' dari 'handycam' saya, mudah-mudahan menjadi pengobat rindu penggemar MLTR di Kompasiana.
Dan di lagu diatas, si vokalis berani turun ke bawah panggung berinteraksi dengan penonton, sampai-sampai oleh pengaman acara dijagain kalau ada yang terlalu histeris memeluk atau mendorong. Pengen sih, tapi takutnya kalau memeluk cowok lain, dianggap gimana gitu?
Setelah suksesnya acara ini, promotor yang sama akan mendatangkan 'Boyzone' bulan Desember nanti di Palembang dan bukan tidak mungkin band 'Bon Jovi' di tahun 2018, karena tiket di Palembang yang laku justru kelas berat. Siapa takut?