"Tranfusinya tidak bisa ditunda besok, Dok?" tanya perawat bangsal penasaran, karena biasanya donor darah dilakukan saat pagi dan siang hari, jarang sekali dilakukan pada malam hari.Â
"Pasien ini buang air besar berdarah hitam tiga kali sehari, sekali bisa setengah gelas. Dan hemoglobinnya sudah empat koma. Kalau tranfusinya tidak dikejar sehari ini, bisa saja pasiennya tidak selamat," jawab saya.Â
Si Perawat pun mengangguk dan diingatkan untuk menjaga masuknya darah di lima belas menit pertama, baru selanjutnya diserahkan pengawasannya pada keluarga.Â
"Kalau mengantuk, tidurnya bergantian ya bapak-ibu. Karena darahnya kalau macet atau ada efek samping berbahaya, langsung diatasi. Jadi kalau jaga berdua, harus salah satu jaga dan yang satunya istirahat. Jangan dua-duanya jaga dan dua-duanya barengan tidur bersamaan," kata saya pada keluarga pasien.Â
Tranfusi darah adalah salah satu bentuk sederhana dari donor organ. Di mana tetap ada kemungkinan reaksi penolakan tubuh pasien pada darah pendonornya.
Indikasi donor darah ada beberapa macam, untuk perdarahan akut indikasinya hemoglobin kurang 10 g per desiliter atau ada gangguan hemodinamik, sementara perdarahan kronis bila dibawah 8 gram per desiliter atau ada gangguan hemodinamik.
Untuk leukosit, trombosit dan komponen darah lain, transfusi dilakukan sesuai indikasi. Misalnya kemoterapi diperlukan sel trombosit lebih 100 ribu dan leukosit lebih 4000, maka pasien yang kurang memenuhi syarat harus ditranfusi komponen darah yang sesuai.Â
Bila tidak 'live saving', sebaiknya darah ditranfusi jangan di malam hari, karena pengawasan keluarga takutnya tidak maksimal karena mengantuk.Â
Pengawasan reaksi tranfusi seperempat jam pertama oleh perawat dan selanjutnya oleh keluarga pasien. Tranfusi sebaiknya habis dalam 4 jam dan jangan lebih 1 liter masuk dalam 24 jam, karena bisa membebani jantung dan ginjal. Lebih 4 jam, darah sisa sangat rentan rusak dan menjadi sumber penyakit.
Reaksi tranfusi yang paling ringan adalah gatal di pembuluh darah atau lengan yang nenerima tranfusi. Reaksi tranfusi berat kalau ada alergi parah sampai mengganggu irama jantung dan terjadilah kematian.
Demikianlah serba-serbi tranfusi darah yang termasuk aktivitas medis dan keperawatan yang khusus. Prosedur pemberiannya harus ditulis mendetail dan pelaksanaannya harus ketat. Harus tepat orang, tepat golongan darah, tepat jenis komponen darah, tepat cara pemberian, tepat waktu pemberian.Â