Senin ini, 11 Juli 2016 sebagian besar poliklinik rumah sakit sudah buka kembali dan hampir semua dokter sudah selesai dari cutinya, pertanyaannya, apakah anda akan langsung kontrol?
Kecuali obat sudah benar-benar habis dan keluhannya teramat sangat mengganggu, namun belum sampai perlu ke Unit Gawat Darurat (UGD), saya pribadi menyarankan tunda saja dulu sampai hari Rabu atau Kamis dengan beberapa pertimbangan ini:
1. Dokter yang baru libur lama, biasanya masih belum 100 persen 'fit' untuk praktek secara fisik, mental maupun intuisi menangani kasus. Bisa saja kalau menyetir sendiri, terjebak macet lama, kaki pegal, emosi kesal, maka belum tentu si dokter cukup istirahat tidur dan siap berkomunikasi dengan pasien-pasiennya.
2. Final piala Eropa Senin dini hari ini, adalah sebuah kendala tersendiri. Kalau dokternya gila bola, maka dia akan menonton sampai selesai, kalau hanya 90 menit, maka si dokter tidur di jam 4 pagi, tetapi kalau finl sampai pinalti, maka si dokter akan tidur di jam 5 pagi. Kalau si dokter ada tidur siang sebelumnya, bisa saja fisiknya cukup kuat, tetapi kalau tidak maka ada resiko tersendiri. Bagaimana kalau dokternya wanita? Nah, bisa saja tidurnya terganggu kalau suaminya nonton bola di kamar dan berisik.
3. Perawat, bagian registrasi, laboratorium di poliklinik, apakah semua sudah siap? Sama seperti dokter, tergantung apakah sudah cukup istirahat dan tidak menonton bola atau sebaliknya.
4. Obat-obatan apakah sudah siap persediaannya? LIbur panjang lebaran biasanya juga disertai liburnya semua distributor farmasi. Terkadang rumah sakit sudah menyiapkan untuk 2 minggu, tetapi kalau jumlah pasien membludak, biasanya terjadi kekosongan gudang.
Tulisan ini untuk membuka wawasan Kompasianer sekalian, bahwa dokter dan rumah sakitnya tetap membutuhkan waktu penyesuaian diri dari sebuah libur panjang, sehingga jangan kecewa kalau di hari pertama masuk poli rawat jalan akan berhadapan dengan petugas, dokter yang terlihat lelah, kaku serta jumlah pasien yang banyak. Menunda 1 atau 2 hari ke depan tampaknya lebih bijaksana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H