Menikmati pertandingan sepak bola bagi para penggilanya mengalami 'trend' sesuai kemajuan jaman. Dahulu kala, konon di Inggris, Prancis dan indian kuno, permainan sepak bola penuh dengan kekerasan dan sampai ada yang meninggal atau cedera berat karena permainan ini.
Seiring perkembangan waktu, di era sepak bola modern, permainan sepak bola dinikmati dari berapa gol yang tercipta ke gawang, semakin banyak, semakin bagus. Skor 9:0, maupun 4:5 sama saja, yang penting ada golnya, seri 10:10 pun akan lebih menghibur daripada skor 1:0.
Munculnya 'sepak bola indah' yang diperkenalkan Brazil dan rombongan Negara Amerika Latin lainnya, yang kebetulan juga jago menjebol gawang, mulai mengubah kenikmatan menonton bola dari hanya melulu menunggu gol ke gawang, ke arah seni 'menari-narinya' para pemain saat bola ada di kakinya. Penikmat sepak bola indah ini seakan tidak peduli kalau skor 0:0 sampai akhir pertandingan, yang penting saat para pemain berinteraksi di lapangan melakukan gerakan-gerakan/trik-trik akrobatik bak sirkus yang memukau.
Tahun 80- 90-an,ketika kaum hawa mulai menggilai tontonan bola terutama liga Italia, Spanyol dan Inggris, kabarnya karena para pemain bola terkenalnya ganteng-ganteng dan istri atau pacar-pacar mereka pun cantik-cantik dan artis/model terkenal. Nah, mulailah wajah-wajah David Beckham, David Ginola, Roberto Baggio, sampai Christiano Ronaldo saat ini mulai dinikmati permainan bolanya karena ganteng. Kalah pun timnya tidak masalah, yang penting si ganteng ini sering disorot kamera saat main.
Kemenangan Leicester City dengan lebih 10 kali memenangkan pertandingan berskor akhir hanya 1:0, membuat banyak orang mulai 'menikmati' sensasi yang berbeda, yaitu gabungan :murah meriah, disiplin, efektifitas. Karena apa? Karena kesebelasan ini bukan heboh di produktifitas gol, bukan heboh di sepak bola indah dan bukan heboh di kegantengan para pemainnya, tetapi karena realistisnya pelatih meracik strategi sesuai apa adanya.
Sebenarnya 'esensi' sepak bola ke depan setidaknya di Indonesia adalah itu, bagaimana bisa menang dengan pemain yang ada, tanpa perlu naturalisasi Christiano Ronaldo, Messi dan Vardy, dengan skor 1:0 tiap bertanding cukup, tanpa harus bermain atraktif, berlari kencang standar saja, tendangan keras lurus saja tidak usah berpisang-pisang ria, pemain tidak perlu ganteng dan tidak pula mengandalkan permainan kasar.
Jadi mungkin, setelah Leicester City menang ini, filosofi bermain dan menikmati sepak bola akan memiliki 'trend' baru, yaitu pragmatism dan kesederhanaan, lalu ibarat filosofi para pelancong 'backpackeran', tambah murah sebuah perjalanan, kenikmatannya tambah selangit. Demikian pula menikmati permainan bola, tambah murah kesebelasan dan tambah sederhana gaya permainan, asal menang, tambah digemari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H