"Tidak, dok. Saya cukup latihan, cukup makanannya, tetapi memang lawan saya mungkin terlalu kuat. Tetapi kalau sudah mewakili daerah, masak saya mundur?" Tanyanya lagi. Benar juga,ya.
Mungkin inilah sebenarnya peranan pelatih dan panitia pertandingan olah ragasemua cabang bela diri, menjaga atlit dari cedera menetap atau membahayakan nyawanya.
Aturan pertandingan yang ketat, alat pelindung dan matras yang sesuai standar akan sangat membantu. Dan memang bila perlu ada jaminan masa depan si atlit kalau terjadi cacat atau malah gugur dalam pertandingan.
Karena si atlit sendiri tidak mungkin memilih lawan tandingnya dan akan sangat malu kalau menyerah sebelum bertanding walau tahu sebenarnya lawannya sangat kuat. Panitia sendiripun tidak mungkin menyuruh si atlit lawan untuk mengendurkan serangannya, karena di lapangan semua hal dapat terjadi, maka si atlit pasti tetap akan melakukan serangan terbaik dan paling mematikan.
Tetapi jujur saja melihat kasus si pasien ini, saya kembali mempertanyakan buat apa sih olah raga- olah raga berbahaya seperti ini dipertandingkan? Apakah resiko dan hasil yang didapatkan si atlit sepadan?
Semoga bermanfaat!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H