Mohon tunggu...
Posma Siahaan
Posma Siahaan Mohon Tunggu... Dokter - Science and art

Bapaknya Matius Siahaan, Markus Siahaan dan Lukas Siahaan. Novel onlineku ada di https://posmasiahaan.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Ketika Anak 2,5 Tahun Kebanyakan Makan Singkong

23 April 2016   13:41 Diperbarui: 23 April 2016   20:30 1075
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Anak pemakan singkong (dokumentasi pribadi)"][/caption]"Anak 2,5 tahun makan singkong setengah piring, lalu mual, muntah dan kehilangan kesadaran, dok. Dua saudaranya yang lain lebih besar, ada mual dan muntah juga, tetapi tidak diminta rawat oleh orang tuanya, karena tidak ada biaya." Lapor dokter IGD (Instalasi Gawat Darurat) malam itu saat acara Laporan Pagi.

Ayah balita ini buruh pabrik yang tidak ikut BPJS, padahal penghasilannya kurang. Untuk berhemat, si bapak sering menyiapkan menu makan singkong selain nasi yang diambil dari kebunnya.

Si bapak mengaku buru-buru mencuci singkong tersebut sebelum dimakan, padahal katanya ubinya ada terlihat bintik-bintik hitam dan biru, karena beras sudah habis di rumahnya.

Melihat gejalanya, si anak ini dan saudaranya yang lain kemungkinan besar keracunan zat sianida dari singkong yang dimakan.

Singkong memang ada kecenderungan menyerap sianida dari zat hara di tanah, Yang ditandai dengan bintik-bintik biru di umbinya.

Gejala keracunan bisa berupa mual-muntah, sesak, kehilangan kesadaran, bahkan kejang dan tidak mungkin kematian.

Maka, kalau makan singkong sebaiknya dibiarkan dahulu beberapa hari setelah dicabut, dicuci bersih dengan air mengalir dan dipotong kecil-kecil. Bila ada bintik-bintik kebiruan, sebaiknya dibuang.

Sebaiknya untuk balita, konsumsi singkong hati-hati akibat gejalanya lebih berat.

Sianida berbahaya karena berikatan dengan hemoglobin, sehingga pengangkutan oksigen ke sel tubuh terganggu.

Setelah diberikan anti racun sianidan, diinfus dan obat untuk asam lambung, si anak perbaikan dan dapat bermain-main lagi dengan orang tuanya.

Nah, melihat peristiwa ini, jadi teringat lagu anak singkong, ternyata memang kalau anak-anak makan singkong yang tidak diolah baik itu sangat memperihatinkan.

[caption caption="FB kompal"]

[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun