Disinilah fungsi adanya 'rekredensial' berkala, atau 'rekredensial khusus', kalau si dokter secara tiba-tiba mengalami kelemahan karena satu dan lain penyebab.
Karena pasien akan berpotensi mengalami 'malprestasi', kalau dilayani oleh dokter yang 'sedang tidak berkompeten' dan yang bertanggung jawab selain si dokter juga direktur rumah sakitnya, karena tidak menjalankan keselamatan pasien.
Masyarakat pun bila melihat dokter yang memeriksanya, memeriksa orang tuanya atau anak-anaknya tampaknya 'aneh' secara psikis atau terlihat sakit, boleh minta 'second opinion' ke dokter lain dan mengisi kotak saran di rumah sakit supaya dokter pertama tadi diperiksa kompetensinya. Ini semua demi yang namanya 'pasient safety'.
Semoga bermanfaat!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H