Mohon tunggu...
poskosiluji
poskosiluji Mohon Tunggu... Lainnya - KKN MIT 16 UIN Walisongo Semarang Posko 131

Menghadirkan berita seputar kegiatan program kerja KKN MIT 16 Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang Posko 131 dari berbagai Divisi yang melakukan pengabdian di Desa Karangsono kecamatan Mranggen kabupaten Demak Tahun 2023.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN MIT 16 UINWS Posko 131 Ciptakan Taman Toga untuk Melestarikan Lingkungan di Desa Karangsono

14 Juli 2023   00:15 Diperbarui: 17 Juli 2023   07:59 396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Divisi Medkom Posko Siluji

Kecamatan Mranggen, yang terletak di Kabupaten Demak, Jawa Tengah, menjadi saksi dari inisiatif luar biasa yang dilakukan oleh KKN MIT 16 UINWS Posko 131 pada Kamis, 10 Juli 2023. Program ini diprakarsai oleh divisi lingkungan dan kesehatan KKN Posko Siluji dengan tujuan utama untuk melestarikan lingkungan sekaligus mengenalkan tanaman obat keluarga kepada masyarakat Desa Mranggen. 

Salah satu langkah konkrit yang diambil oleh tim KKN adalah menciptakan Taman Toga (Tanaman Obat Keluarga) di desa tersebut. Taman Toga dirancang dengan baik dan menawarkan berbagai jenis tanaman obat yang bermanfaat bagi kesehatan dan pengobatan keluarga. Melalui inisiatif ini, masyarakat Desa Mranggen diberikan kesempatan untuk belajar dan memahami pentingnya tanaman obat dalam menjaga kesehatan mereka.

Proses pembuatan Taman Toga melibatkan partisipasi aktif dari anggota KKN MIT 16 UINWS Posko 131 serta masyarakat setempat. Mereka bekerja sama dalam memilih jenis tanaman obat yang akan ditanam seperti tanaman Kunyit, jahe, sirih, pandan, kencur , lengkuas, dan masih banyak lagi Posko 131 juga menyiapkan lahan, Membangun Gapura KKN serta merawat taman secara berkala. Selain itu, tim KKN juga memberikan edukasi kepada masyarakat tentang manfaat dan cara penggunaan tanaman obat tersebut.

Tujuan utama dari Taman Toga ini adalah untuk memperkenalkan keanekaragaman tumbuhan obat yang ada di sekitar kita serta meningkatkan pemahaman tentang penggunaan tanaman obat secara tradisional. Dengan memiliki akses terhadap tanaman obat yang mudah dijangkau di lingkungan mereka, masyarakat Desa Mranggen diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada obat-obatan kimia dan beralih ke pengobatan alami.

Selain itu, Taman Toga juga berperan dalam melestarikan lingkungan. Melalui penanaman tanaman obat, kawasan desa menjadi lebih hijau dan alami, menambah keindahan visual serta membantu menjaga keberagaman hayati. Tim KKN juga memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kelestarian lingkungan dan pengelolaan sampah yang baik. Kegiatan ini mendapat antusiasme yang tinggi dari masyarakat Desa Mranggen. Mereka merasa terlibat dalam upaya pelestarian lingkungan dan mendapatkan manfaat kesehatan yang tak ternilai dari tanaman obat. 

Gambar dari Medkom tanaman kunyit
Gambar dari Medkom tanaman kunyit

Pembuatan gapura Taman Toga
Pembuatan gapura Taman Toga

Taman Toga di Desa Mranggen menjadi contoh yang inspiratif bagi desa-desa sekitarnya untuk mengembangkan program serupa dan menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan lestari.

KKN MIT 16 UINWS Posko 131 dan masyarakat Desa Mranggen berharap bahwa inisiatif ini dapat memberikan dampak positif dalam melestarikan lingkungan serta memperkenalkan manfaat tanaman obat kepada lebih banyak orang. Dengan upaya bersama, diharapkan masyarakat dapat hidup dalam harmoni dengan alam sekitar dan menggali potensi alam yang bermanfaat bagi kesehatan dan kesejahteraan mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun