Peduli dengan kesehatan dan lingkungan masyarakat, Tim KKN-MIT (Kuliah Kerja Nyata Mandiri Inisiatif Terpadu) kelompok 60 Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang (UIN Walisongo Semarang) membuat taman tanaman obat keluarga (toga) dan memanfaatkan botol-botol bekas di Desa Caruban  Kec. Ringinarum , Senin (17/7). Kegiatan ini dimulai pukul 8 hingga 12.
Tim KKN-MIT Kelompok 60 UIN Walisongo memiliki inisiatif melakukan kegiatan yang efektif yaitu peduli lingkungan dan kesehatan. Peduli lingkungan dengan memanfaatkan botol-botol bekas menjadi pot dan peduli kesehatan dengan menanam tanaman obat keluarga yang dapat ditanam dan diolah dengan mudah.
Seperti yang sudah diketahui, botol-botol bekas banyak memiliki manfaat salah satunya dimanfaatkan untuk pot, juga sebagai salah satu bentuk peduli akan lingkungan sekitar. Begitupun  tanaman toga merupakan beberapa jenis tanaman obat yang dapat ditanam dengan mudah di pekarangan rumah ataupun di pot plastik. Tanaman-tanaman toga sendiri terdiri dari jahe, kunyit, lidah buaya, daun sirih, dan masih banyak lagi. Keberadaan tanaman toga ini banyak membawa manfaat baik bagi kesehatan, salah satunya mudah diolah menjadi minuman herbal seperti, jamu kunir, jamu sinom, wedang jahe, wedang sirih dan lain sebagainya.
Nantinya setelah kegiatan ini, diharapkan para warga di Caruban dapat memanfaatkan tanaman toga yang telah di kembangkan oleh Tim KKN-MIT posko 60. Selain itu, kegiatan ini sekaligus bertujuan untuk menjaga, membudidayakan dan melestarikan tanaman obat Indonesia yang kemungkinan mengalami kepunahan.
Sebagaimana yang di ungkapkan oleh salah satu mahasiswa kkn posko 60 yakni Wulan Cahyaningrum bahwasannya "Tanaman ini diharapkan bisa bermanfaat bagi warga sebagai obat pertolongan pertama". Â Dalam hal ini warga setempat sangat mengapresiasi kegiatan ini. Ibu Nur Inayah (ibu ketua RT 2) yang perkerangan rumahnya dihiasi tanaman Toga juga menyampaikan terima kasih atas edukasi mahasiswa KKN tersebut.
"Toga pada hakikatnya merupakan tanaman yang ditanam di sebidang tanah, baik di halaman rumah, kebun ataupun ladang," ungkap wulan.
Tim KKN menyampaikan, penanaman Toga ini merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan imunitas tubuh dengan memanfaatkan obat-obatan tradisional.
Mahasiswa KKN posko 60, Siti Nur Afifah menambahkan, bahwa dengan adanya tanaman TOGA, masyarakat juga dapat meningkatkan pendapatan. "Hal ini karena tanaman obat merupakan salah satu komoditi potensial pada masa pasca pandemi covid. Tanaman obat ini dapat menjadi salah satu bidang ekonomi kreatif yang bisa dikembangkan di desa ini", imbuhnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H