Kendal - Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita dimana diakibatkan kurangnya gizi kronis terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan (WHO,2024). Stunting juga dapat ditafsirkan dimana terdapat suatu kondisi menunjukan indeks tinggi badan menurut umur dibawah kurang dari 2 Standar Deviasi (SD) yang berpacu pada standar WHO.Â
Penyebab tingginya angka stunting karena adanya beberapa faktor, seperti faktor ekonomi, kurangnya pengetahuan sang ibu/ pendidikan ibu, ASI ekslusif, usia anak dan berat bayi lahir rendah. Stunting bukan hanya berdampak pada satu atau kelompok keluarga saja, namun juga menggangu ekonomi negara.
Berdasarkan data survei mengenai status gizi Indonesia tahun 2022, prevalensi stunting di Kabupaten Kendal sebesar 17,5 persen. Pada tahun 2023 berdasarkan hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) dimana mengalami peningkatan sebesar 4,9 persen, dengan total keseluruhan 22 persen.Â
Maka dari keterangan diatas Pemerintah Kabupaten Kendal bersama Bu Fitri Handayani Amd.keb selaku ketua TP PKK Pagerdawung melakukan program pencegahan stunting di Desa Pagerdawung, Kecamatan Ringinarum, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah.Â
Program pencegahan stunting Desa Pagerdawung dilakukan oleh KPM (Kader Pembangunan Manusia) selama 90 hari dengan sasaran 34 anak balita dan 1 ibu hamil. Penyaluran makanan untuk pencegahan stuntung ini dilakukan setiap hari dengan menu makanan yang berbeda.
 Para mahasiswa KKN UIN Walisongo Semarang turut membantu menyukseskan program ini dengan partisipasi membantu memasak serta membagikan makanan yang bergizi tersebut sesuai standar kesehatan. Kami berharap kepada masyarakat Desa Pagerdawung untuk berpartisipasi penuh dan mendukung adanya program stunting ini demi kesejahteraan bersama.
Penulis : Cahya Amai Khoerudin
Editor : Devisi Medinfo Tim KKN MIT ke-18 UIN Walisongo Semarang
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H