Mohon tunggu...
Posko 24Srondol
Posko 24Srondol Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

KKN Moderasi Beragama tahun 2024 di Kelurahan Srondol Kulon Kecamatan Banyumanik Kota Semarang

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Filsafat Keteladanan dari Peristiwa 1 Muharam

7 Juli 2024   07:32 Diperbarui: 6 Agustus 2024   14:18 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

KKN MB-24.co, Semarang, 7 Juli 2024 - Tradisi Suronan yang dilakukan warga Srondol Kulon RT 02/01 bersama Mahasiswa KKN Walisongo Semarang

Peristiwa satu Muharam tidak hanya menandai tahun baru dalam kalender Hijriyah bagi umat Islam, tetapi juga mengandung makna filosofis yang dalam terkait dengan keteladanan dan perubahan. Dalam konteks ini, peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah memiliki banyak pelajaran berharga yang bisa dijadikan refleksi, terutama mengenai konsep keteladanan dalam kehidupan.

Mahasiswa KKN UIN Walisongo Semarang, ikut memeriahkan acara 1 Muharam atau suronan di di kelurahan Srondol Kulon RW 01/ RT 02 yang dilaksanakan dengan khidmat di kediaman rumah Bapak Joko selalu ketua RT 02. Acara ini sudah dilakukan secara rutin oleh warga setempat sehingga warga RT 02 sangat berkontribusi dalam acara menyambut 1 Muharam.
Mahasiswa KKN UIN Walisongo disambut hangat oleh warga-warga.

Susunan acara yang dilaksanakan yaitu pembukaan, sambutan ketua RT, sambutan tetua warga setempat, sambutan dari perwakilan Mahasiswa KKN dan pembacaan tahlil serta yassin.

Dari perspektif filsafat, keteladanan yang ditunjukkan oleh Nabi Muhammad SAW dapat dipahami melalui beberapa konsep utama:
(1) Keberanian Moral dan Integritas:Hijrah membutuhkan keberanian besar, terutama ketika menghadapi bahaya yang nyata. Nabi Muhammad SAW menunjukkan bahwa keteladanan bukan hanya tentang berbicara benar, tetapi juga bertindak benar meskipun berisiko tinggi. Integritas ini menjadi fondasi moral yang kuat bagi umat Islam.
Kebijaksanaan dan Strategi. (2) Hijrah bukanlah keputusan impulsif, melainkan langkah yang direncanakan dengan matang. Nabi Muhammad SAW menggunakan kebijaksanaan dalam memilih waktu dan rute hijrah, serta dalam membangun aliansi dengan penduduk Madinah. Keteladanan ini mengajarkan pentingnya strategi dan perencanaan dalam menghadapi tantangan. (3) Pengorbanan dan Kebersamaan: Keteladanan Nabi juga tercermin dalam pengorbanan yang dilakukan untuk kebaikan bersama. Beliau dan para sahabatnya rela meninggalkan kampung halaman dan harta benda demi kelangsungan Islam. Ini mengajarkan nilai kebersamaan dan pengorbanan dalam mencapai tujuan yang lebih besar.

Peristiwa satu Muharam dan hijrah Nabi Muhammad SAW memberikan pelajaran filosofis yang mendalam tentang keteladanan. Keberanian moral, kebijaksanaan, pengorbanan, dan kemampuan beradaptasi yang ditunjukkan oleh Nabi merupakan nilai-nilai yang relevan dan penting untuk diterapkan dalam kehidupan modern. Dengan menjadikan keteladanan hijrah sebagai inspirasi, kita dapat menghadapi tantangan hidup dengan lebih bijak dan berkontribusi pada kebaikan bersama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun