Desa Kebonharjo dikenal dengan berbagai tradisi kearifan lokal yang masih dijaga dan dilestarikan hingga saat ini. Salah satu tradisi yang paling menonjol adalah perayaan Malam satu Suro, yang selalu dirayakan dengan mengelilingi batas desa dan empat makam leluhur. Tahun ini, tradisi tersebut kembali dilaksanakan dengan partisipasi penuh dari masyarakat, termasuk mahasiswa KKN UIN Walisongo Posko 141.
Kebonharjo, 8 Juli 2024 --Pada malam hari, seluruh warga desa bersama Mahasiswa KKN berkumpul di balai desa. Rombongan kirab dipimpin oleh sesepuh desa, diikuti oleh tokoh-tokoh masyarakat dan mahasiswa KKN. Rute kirab mengelilingi batas-batas desa dan empat makam yang dianggap keramat.
Empat makam tersebut adalah:
- Makam Mbah Joyo: Seorang tokoh desa yang dikenal sebagai pendiri Desa Kebonharjo.
- Makam Nyai Kerti: Sosok perempuan yang dihormati karena jasa-jasanya dalam membantu masyarakat di masa lalu.
- Makam Mbah Wiryo: Pejuang desa yang pernah memimpin perlawanan terhadap penjajah.
- Makam Mbah Sastro: Tokoh spiritual yang dihormati karena kebijaksanaannya.
Kirab dimulai dari balai desa, kemudian menuju ke empat makam tersebut. Setiap kali tiba di makam, rombongan berhenti sejenak untuk berdoa dan memberikan sesaji. Suasana khidmat dan sakral sangat terasa selama prosesi ini berlangsung.
Kepala Desa Kebonharjo, Bapak Edi Lukman, menyambut baik partisipasi mahasiswa KKN dalam perayaan ini. "Kami sangat senang dengan kehadiran adik-adik mahasiswa yang turut serta membantu dan meramaikan acara Malam 1 Suro. Semoga kegiatan ini bisa menjadi pengalaman berharga bagi mereka dan membawa manfaat bagi desa kami," tuturnya.
Acara perayaan Malam satu Suro ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh tokoh agama setempat. Warga dan mahasiswa KKN berkumpul di balai desa, memanjatkan doa untuk keselamatan dan kesejahteraan bersama di tahun yang baru.
Partisipasi mahasiswa KKN UIN Walisongo dalam perayaan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda lainnya untuk lebih aktif dalam kegiatan kemasyarakatan dan melestarikan budaya lokal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H