Mohon tunggu...
POSKO 10 KKN MIT 16
POSKO 10 KKN MIT 16 Mohon Tunggu... Editor - Kalisegoro, Gunungpati, Kota Semarang.

Media Sharing Kegiatan KKN MIT-16 UIN Walisongo Semarang, Posko 10 Kelurahan kalisegor, Kec.Gunungpati, Kota Semarang.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa KKN MIT 16 UIN Walisongo-Pemantauan Perkembangan Anak Stunting

22 Agustus 2023   19:13 Diperbarui: 22 Agustus 2023   19:22 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selasa (25/07/2023) Mahasiswa Posko 10 KKN MIT 16 UIN Walisongo Semarang Bersama Ibu Lurah Kalisegoro dan kader kesehatan  melakukan pemantuan perkembangan anak stunting
Dalam rangka mecegah  stunting akibat kekurangan gizi .

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bayi di bawah 5 tahun) akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. Kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan pada masa awal setelah bayi lahir akan tetapi, kondisi stunting baru nampak setelah bayi berusia 2 tahun. Stunting juga merupakan masalah kesehatan nasional, termasuk di wilayah KKN MIT 16 POSKO 10 Kelurahan Kalisegoro. Untuk itu, perlu digiatkannya penyebaran informasi yang dapat dilakukan melalui metode penyuluhan mengenai pencegahan stunting.

Oleh karena itu Mahasiswa KKN UIN Walisongo Posko 10 bersana bu Lurah dan Kader Kesehatan melaksanakan
Penyuluhan dan Pemantauan  dengan sasaran  ibu atau orang tua yang memiliki anak usia baduta (0-24 bulan) maupun balita yang menjadi cakupan imunisasi BIAN . Tujuan dari pemantauan dan edukasi ini yaitu untuk memberikan informasi mengenai stunting, seperti bahaya, dampak, penyebab, ciri-ciri, dan cara pencegahan.

Pemantauan dan edukasi dilaksanakan Bu Lurah bersama Mahasiswi KKN UIN Walisongo Posko 10 pada selasa pagi dengan mendatangi rumah orangtua yg memiliki anak stunting.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah stunting adalah dengan meningkatkan pemenuhan asupan gizi remaja perempuan, ibu hamil, dan asupan gizi anak setelah kelahiran, khususnya dengan mengonsumsi protein hewani.
Dengan menyelenggarakan kegiatan ini, dapat memberikan edukasi tentang pentingnya Makanan Pengganti Air Susu Ibu (MPASI) pada para ibu muda. Selain itu, kegiatan penyuluhan gizi dapat mengungkap faktor-faktor yang berpengaruh terhadap timbulnya stunting pada balita dari masyarakat secara langsung. Faktor-faktor ini nantinya dapat membantu identifikasi kondisi Orang tua yg memiliki anak Stunting.  

 Dengan dilakukannya pemantauan dan edukasi tentang stunting tersebut, diharapkan para orang tua dapat menyadari tentang pentingnya pemenuhan gizi dan meningkatkan kualitas kesehatan anak demi terhindar dari stunting.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun