Mohon tunggu...
Johnson K.S. Dongoran
Johnson K.S. Dongoran Mohon Tunggu...

Lahir dalam keluarga Kristen dari suku Batak di Tapanuli Selatan Sumatera Utara, masih muda merantau di Pulau Jawa. menikah dengan gadis Bali dan dikaruniai tiga orang anak. Kini bekerja sebagai dosen di UKSW dan tinggal di kota Salatiga. Prinsip hidup pribadi: Setiap hari ergaul akrab denan Tuhan; menambah dan memperkental persahabatan dengan sesama; menambah ilmu dan keterampilan; menghasilkan sesuatu yang berguna bagi banyak orang; berkeringat; bekerja berdasarkan prioritas.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Makna bersyukur

21 Juni 2013   17:29 Diperbarui: 24 Juni 2015   11:38 3685
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Oleh Johnson Dongoran

Ada banyak alasan untuk bersyukur. Kita bersyukur karena mendapat berkat, rejeki, kesembuhan dari penyakit, anak-anak naik kelas atau lulus sekolah dan melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Kita juga bersyukur karena medapat anugerah berupa keturunan, anak atau cucu, menikahkan anak, salah seorang anggota keluarga berulang tahun, dan masih banyak lagi alasan untuk bersyukur kepada Tuhan.

Tiga hari lalu (Selasa, 18 Juni), keluarga besar mertua saya punya alasan untuk bersyukur pada Tuhan. Kami bersyukur karena tahun ini kami bisa merayakan ulang tahun ke-50 (Ulang tahun Emas) pernikahan mertua saya. Ulang tahun pernikahan mereka sebenarnya 3 Maret (1963-2013), namun agar semua anak-cucu bisa datang dan berkumpul di rumah (Desa Sumbrsari Kec. Parigi Selatan, Kab, Parigi Moutong Sulawesi Tengah), maka dipilih hari libur sebagai waktu pelaksanaan syukur tersebut.

Bagi saya pribadi, ini acara syukur serupa yang ke empat yang pernah saya hadiri. Yang pertama, ketika Pernikahan Emas ayah dan ibu saya kami rayakan 20 tahun lalu di Desa Simaninggir, Tano Tombangan (Kini Kecamatan Sayur Matinggi) di Sumatera Utara. Dua acara lainnya, yang satu beberapa tahun lalu dan yang satu lagi pada bulan lalu. Dari empat acara syukuran yang sama yang saya ikuti tersebut, saya temukan enam makna bersyukur kepada Tuhan.

Pertama, bersyukur adalah pengakuan bahwa apa yang kita punya adalah pemberian Tuhan. Bila keluarga bisa berulang tahun emas, itu adalah anugerah Tuhan, pemberian Tuhan semata. Bukan karena kerja keras suami dan istri untuk mempertahankannya. Porsi kontribusi suami dan istri memang ada, tetapi keluarga yang utuh diakui merupakan berkat Tuhan.

Ke dua, bersyukur adalah kesaksian. Apa yang kita syukuri diungkapkan sebagai kesaksian kita kepada sesama tentang kemahakuasaan Tuhan dalam hidup kita, baik sebagai pribadi maupun sebagai keluarga. Yang kita syukuri dapat dilihat/disaksikan dan dinikmati orang lain di sekitar kita, dan mereka mengungkapkan pengakuan mereka bahwa kita termasuk orang/keluarga yang diberkati oleh Tuhan. Hidup sehari-hari orang yang bersyukur adalah kesaksian tentang kemahabesaran Tuhan dalam hidupnya.

Ke tiga, bersyukur adalah sukacita, yang diungkapkan dalam bentuk kegembiraan. Bisa dalam bentuk pesta mewah atau pesta sederhana yang tidak hanya dinikmati sendiri, tetapi dinikmati bersama para sahabat. Orang lain turut bergembira dan bersuka-cita atas syukur kita kepada Tuhan. Syukur kita tercermin dalam sukacita kita bersama orang lain.

Ke empat, bersyukur adalah tanggung jawab. Kalau kita mensykuri pemberian Tuhan berupa keturunan, maka adalah tanggung jawab kita untuk mendidik anak tersebut menjadi orang yang berguna bagi keluarga, gereja, masyarakat, bangsa dan negara. Orang yang bersyukur, memanfaatkan segala berkat Tuhan yang disyukuri secara bertanggung jawab.

Ke lima, bersyukur adalah berbagi. Berbagi bagi orang-orang di sekitar kita. Itu sebabnya ada pilihan untuk mengunjungi panti asuhan ketika mensyukuri Ultah Emas Pernikahan. Orang yang bersyukur atas berkat berlimpah dari Tuhan, membagi sebagian dari berkat-berkat tersebut untuk orang kecil di sekitarnya. Di sejumlah Negar Bagian di Amerika Serikat ada kebiasaan memberi, katakan 5% dari penghasilannya, atau 5 jam dari waktunya setiap minggu untuk orang lain, yang dikenal dengan istilah “Give five” (Randolph, 1985).

Terakhir, yang ke enam, bersyukur adalah harapan. Salah satu harapan orang tua yang berulang tahun emas pernikahannya adalah “Agar keluarga anak-anak rukun dan utuh hingga maut memisahkan”. Orang tua yang bersyukur mengharapikan agar anak-anaknya mencapai cita-citanya di dalam Tuhan. Dan masih banyak lagi harapan-harapan tentunya.

Itulah enam makna bersyukur yang saya dapat dari kehadiran saya dalam empat kali acara ucapan syukur Pernikahan Emas. Semoga bermanfaat bagi para pembaca.

Desa Sumbersari, Parigi Selatan 21 Juni 2013

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun