*Karya yang saya tulis ulang dari Sejumlah Catatan-Catatan Cerita yang, mungkin yang terakhir  dibuat oleh Rosa Ria, sebelum wafat.
Sabtu, 23 September 2006
Pagi ini gue ketemu sama Ferry, juga Ara. Gue nanyain David. Katanya David pergi entah kemana. Terus gue tanya kenapa? Kata Ferry David pergi waktu habis dikata-katain anak-anak. Kata Ara David dikatain suka nyolong sepatu lah, apalah. Ara tuh lagi mabok, dan gue nggak bisa percaya begitu aja tanpa bukti. Akhirnya gue nyari sendiri ke belakang. Gue lihat David lagi ngobrol sama cewek. Saat melihat gue , David langsung menundukkan wajahnya sambil senyum-senyum. Kayaknya seneng gue dateng. .
David kayaknya seneng banget. Tapi senengnya mungkin hanya di hati, bisanya cuma tersenyum. Paling David nanti malam curhat sama teman-teman cowoknya, atau nggak sama Restu. Kayaknya dia lebih sering curhat sama restu deh. Buktinya gue sering diginiin sama Restu, "urusin tuh pacar lo."
Dulu waktu gue belum jadian sama David, gue nggak dilarang masuk diskotik manapun, mau di Oscar atau di My Bar. Gue mau bercanda sama temen cowok gue dibiarin. Mau becanda ataupun ketawa bersama, nggak ada yang ngelarang, karena mereka tau itu hak gue. Tapi semenjak gue pacaran sama David, gue nggak merasa seperti dulu lagi.
Bahkan kalau gue masuk diskotik, gue diseret secara halus keluar. Waktu itu gue sama Ara masuk Top Gun, gue lagi nungguin Ara yang sedang pergi ke toilet. Saat itu gue melihat temen-temennya David masuk sambil tertawa. Eh, nggak lama kemudian, security nyeret gue keluar. Di luar gue sempat perang mulut. Security itu bilang ke gue gini, "kamu minum nggak?" Gue jawab nggak. Dan gue sudah ngejelasin kalau gue langi nunggu temen. Gue akhirnya ninggalin Top Gun.Â
Banyak cewek, Â gue lihat nggak minum, tapi nggak diseret keluar sama security. Aneh kan? Gue tau DAvid memang punya hak, tapi bukan begini caranya. Dan kalau gue lagi berada di mana, gue melihat temen-temennya David tiba-tiba naik motor. Seolah-olah kayaknya David nyuruh temen-temenya ngintai gue. Dulu nggak ada kata-kata gini ke gue kalau gue akrab dengan temen cowok gue, "Nanti David cemburu." Sedangkan David sendiri nggak mau negur gue kalau gue sama temen cowoknya. Yang ditegur cowok itu, bukan gue.
Ara benar, David itu Jealous. Maya cerita sama gue kalau dulu dia mantannya David. Dia diputusin sama David hanya karena David suka sama gue. Maya rela, karena gue temennya. Dulu, gue sama Yully lagi ngobrol sambil ketawa dan bercanda, gue rasa David nggak taju. Tiba-tiba DAvid lewat naik motor. David ngeliatin gue sambil menipiskan bibirnya, terus lewat. Gue senyum aja. PIkiran gue gini,"Tau dari mana DAvid kaloau gue di sini?" Pasti ada yang ngaduin.
Pernah temennya David ngajakin gue minum sama-sama. DAvid ngelirikin itu cowok sambil melotot. Kayaknya David tahu kalau gue tuh egois dan mau menang sendiri. Dan kemauan gue harus dituruti. Tapi David kayaknya memang mau menjaga perasaan gue dan selalu mengalah. Kalau gue liat-liat, selama ini dia selalu membiarkan cewek-cewek yang ngobrol sama dia . tapi kalau gue? Mungkin dia mikir kalau dia negur gue, gue akan meninggalkan dia
David, kalau elo nggak main-main, percaya deh, percaya deh, elo nggak bakal ditinggalin sama gue. Mungkin dulu David berpikir gampang mendapatkan gue, habis itu dia campakkan. Dan sekarang elo kena batunya. Dulu elo boleh sombong sama gue, dan cuek sama gue. Dulu elo bisa bilang begini,"nggak level." Dan sekarang, elo baru ngerasa bagaiman rasanya takut ditinggalin cewek elo? Mungkin dulu elo sama Maya cuma main-main. Dan sekarang elo baru ngerasain bagaimana susahnya mendapatkan gue. Gue tuh banyak yang suka, nggak cowok, nggak cewek. Dan kayaknnya elo seneng kalau gue ada di deket elo.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H