*Sebuah Karya dari Rosa Ria, Almarhumah Adik Perempuanku
Semua yang hadir langsung riuh. William mengetuk mejanya. Semua yang hadir pun terdiam.Â
"Semua yang terlapor punya hak membela diri," ujar William
"Kenny silakan berdiri, apa pembelaanmu."
 Kenny Yuan langsung berdiri.
"Maafkan saya para guru, teman-teman, pengawas, dan ketua murid," mohon Kenny Yuan.
"Semua ini bukanlah perbuatanku, dan aku juga tidak menaruh marmut ke dalam laci mejanya Loanda."
"Sungguh aku tidak berbohong," ucap Kenny bersumpah.
"Mengapa semua ini bisa menimpamu?"Â
"Aku sendiri tidak tahu William" balas Kenny yang masih berdiri.
William dan Petra berunding dengan berbisik-bisik. Petra lalu berdiri, dan siap memberikan pengumuman.