Kelompok 104 KKN UPI mendapatkan tema  yaitu "Desa Tanpa Kemiskinan". Untuk dapat mewujudkan tema tersebut, mereka merancangkan beberapa program. Salah satu programnya adalah Bank Sampah Bersinar. Program ini adalah kegiatan dimana warga dapat mengambil banyak manfaat dari sampah yang telah dikumpulkan. Dari sampah tersebut warga dapat menjualnya ke bank sampah terdekat.Â
Kelompok 104 KKN UPI pun melakukan sosialisasi kepada warga tentang bagaimana cara memilah sampah anorganik dengan organik. pemilahan ini bertujuan untuk memudahkan pemanfaatan sampah kedepannya. Sampah anorganik dapat dijadikan suatu barang yang bernilai jual tinggi seperti dibuat kerajinan tangan atau yang lainnya. Selain itu, juga dapat dijual ke bank sampah terdekat seperti yang telah dilakukan kelompok 104 kkn UPI tersebut. Untuk sampah organik dapat dijadikan pupuk kompos yang kemudian dapat dijual kembali dengan harga jual yang tinggi.Â
Ternyata, masih banyak masyarakan di Desa Bojongemas yang kurang peduli dengan pemilahan sampah tersebut. Namun, setelah di sosialisasikan banyak yang semakin peduli dan ingin ikut berkontribusi dalam pemilahan sampah. Tidak sedikit yang ingin mencoba untuk berpartisipasi dalam penyuksesan program Bank Sampah Bersinar. "Warga disini tidak terlalu peduli dengan hal-hal seperti itu dek, cuman kan kita mah ikhtiar saja mengingatkan kepada warga. Toh, yang dapat mengambil manfaat nya warga itu sendiri bukan kita. Kita mah hanya membantu kan", ujar salah satu warga setempat.Â
Kelompok 104 KKN UPI berharap program yang mereka bawa ke desa Bojongemas dapat terus diterapkan oleh masyarakat setempat. Bukan hanya saat pelaksanaan KKN namun setelah KKN selesai masih terus berlanjut.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H