Mohon tunggu...
poppy agustina
poppy agustina Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Jengkol, Makanan Idola Dunia

6 Maret 2019   08:53 Diperbarui: 6 Maret 2019   08:56 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Memiliki usaha sendiri adalah keinginan dari Anti Herwanti. Ibu rumah tangga yang berusia 38 tahun ini adalah seorang pemilik UMKM "Jengkol Idola" yang berada di Kecamatan Bojonggede, Bogor.

Sebelum berbisnis kuliner, ibu satu anak ini adalah seorang resepsionis di Hotel Four Season di Qatar yang akhirnya memutuskan untuk kembali ke Indonesia pada tahun 2017. Membangun usaha jengkol ini tidaklah mudah, butuh waktu sekitar setengah tahun untuk mempersiapkannya, mulai dari membuat resep hingga melakukan pelatihan dan penelitian dengan salah satu dosen Institut Pertanian Bogor.

Meskipun usaha ini baru berjalan 1 tahun, namun penjualannya sudah sampai ke manca negara seperti Belanda, Taiwan, dan Kuwait. Pertama kali Anti mengunggah usaha jengkolnya ini yaitu pada awal tahun 2018. 

"Awal januari 2018 pertama kali saya posting di Instagram, pelanggan pertama saya dari Kalimantan. Saya hanya menjual di Instagram dan pada bulan ketiga saya sudah mengirim ke Hongkong dan Taiwan." Ujar Anti. Menurutnya sosial media instagram sangat powerful dalam memasarka produk jengkolnya.

Terhitung sudah sembilan bulan Anti Herwanti bergabung di forum UMKM dan sekarang ia menjadi lebih aktif menjadi pengurus bagian sumber daya.

 Menurutnya bergabung dengan UMKM adalah sebuah solusi, ia bisa mendapatkan lebih banyak teman dan juga dapat berbagi tentang pelatihan-pelatihan bisnis. "Setiap dua bulan sekali kami mengadakan forum untuk berdiskusi dengan UMKM yang terdaftar di Kecamatan Bojonggede." Ujar Irwan Abdullah selaku Kepala Divisi Ekonomi dan Pembangunan Kecamatan Bojonggede.

Bermodalkan uang Rp 1 juta serta keinginan yang kuat hingga saat ini Anti telah mendapatkan keuntungan 6 kali lipat perbulannya. Meskipun keuntungan yang ia dapatkan terbilang tinggi, setiap tahunnya ia merasakan rugi yang diakibatkan oleh keanaikan harga jengkol yang drastis setiap Hari Raya Lebaran tiba.

Bisnis jengkol ternyata merupakan bisnis yang sangat potensial. Selain jengkola banyak digemari orang, memulai bisnis jengkola juga tidak membutuhkan modal yang terlalu besar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun