Mohon tunggu...
Popi Merkuri
Popi Merkuri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

TEKNIK INFORMATIKA

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Distance-Based Localization in Wireless Sensor Network Using Exponential Grey Prediction Model

24 September 2024   10:53 Diperbarui: 24 September 2024   13:03 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Contoh Ilustrasi (Sumber:id.pinteres.com)

Optimalisasi E-commerce B2B dengan Prediksi Data untuk Efisiensi Maksimal


Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah memicu transformasi signifikan dalam dunia bisnis, terutama dengan munculnya platform e-commerce Business-to-Business (B2B). Berbeda dengan e-commerce Business-to-Consumer (B2C), platform B2B bertujuan untuk memfasilitasi transaksi antara perusahaan atau entitas bisnis, menciptakan efisiensi yang lebih tinggi dalam rantai pasok dan pengadaan. Menurut penelitian yang dipublikasikan oleh Wajgi, Tembhurne, dan Wajgi (2024), penerapan teknologi prediksi berbasis model Grey, seperti yang diterapkan dalam jaringan sensor nirkabel, dapat memperbaiki proses pengambilan keputusan di sektor B2B. Dalam dunia yang semakin terhubung ini, pengadaan yang cepat dan tepat waktu sangat penting untuk mempertahankan daya saing, terutama bagi perusahaan yang mengandalkan rantai pasok global.

E-commerce B2B terus mengalami peningkatan yang pesat. Data dari Statista (2023) menunjukkan bahwa pada tahun 2021, nilai pasar e-commerce B2B global mencapai USD 14,9 triliun, hampir tujuh kali lebih besar daripada pasar B2C. Angka ini diproyeksikan akan terus bertumbuh, mengingat semakin banyak perusahaan yang beralih ke platform digital untuk meningkatkan efisiensi operasional mereka. Salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ini adalah adopsi solusi berbasis data, seperti model prediksi yang dapat meningkatkan akurasi pengelolaan stok dan penetapan harga.

Artikel Wajgi et al. (2024) juga menyoroti bahwa sistem sensor nirkabel yang menggunakan metode prediksi eksponensial dapat diterapkan untuk optimalisasi proses logistik dan pengelolaan gudang di platform B2B. Dengan memanfaatkan data yang dikumpulkan dari sensor-sensor ini, perusahaan dapat lebih akurat dalam memprediksi kebutuhan inventaris, yang pada akhirnya dapat menekan biaya operasional hingga 20% dan meningkatkan akurasi pengiriman barang.

***

Penerapan teknologi prediksi, seperti yang dibahas oleh Wajgi, Tembhurne, dan Wajgi (2024), memiliki potensi besar dalam meningkatkan efisiensi pada platform e-commerce B2B. Dalam konteks jaringan sensor nirkabel, model prediksi eksponensial yang mereka usulkan mampu meminimalisir kesalahan dalam perhitungan jarak antar node sensor hingga 10%. Di platform B2B, prediksi akurat mengenai stok, permintaan, serta pengiriman merupakan elemen kunci yang dapat meningkatkan kelancaran operasional dan mengurangi biaya penyimpanan yang tidak perlu. Hal ini sejalan dengan laporan McKinsey & Company (2022), yang menyatakan bahwa optimalisasi rantai pasok melalui prediksi berbasis data dapat menghemat biaya perusahaan hingga 15%.

Selain itu, platform B2B yang memanfaatkan model prediksi ini dapat meningkatkan kecepatan pengiriman barang. Berdasarkan data yang dikumpulkan melalui sensor yang disebar di berbagai titik dalam gudang, sistem dapat memberikan rekomendasi akurat tentang jalur distribusi paling efisien. Ini terbukti efektif dalam menekan waktu pengiriman hingga 25%, seperti yang diungkap dalam penelitian Wajgi et al. (2024). Kecepatan pengiriman yang lebih baik ini tentunya memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan yang menggunakan platform e-commerce B2B, terutama dalam industri manufaktur yang sangat tergantung pada kelancaran pasokan bahan baku.

Lebih jauh lagi, platform B2B dapat memanfaatkan teknologi ini untuk meningkatkan layanan kepada pelanggan korporat. Dalam dunia B2B, hubungan antar perusahaan sangat penting, dan keandalan layanan menjadi faktor utama dalam membangun kepercayaan. Dengan menggunakan prediksi yang lebih akurat, platform dapat menawarkan informasi waktu pengiriman yang lebih pasti kepada klien, mengurangi risiko keterlambatan yang dapat merusak hubungan bisnis. Sebagai contoh, perusahaan yang menggunakan sistem prediksi canggih ini dapat mengurangi tingkat pengembalian barang sebesar 12%, yang merupakan angka signifikan di sektor ini.

Teknologi sensor yang dibahas dalam artikel ini tidak hanya terbatas pada pengelolaan stok, tetapi juga dapat diterapkan dalam pelacakan dan pemeliharaan peralatan di lapangan. Misalnya, sensor-sensor ini dapat memantau kondisi peralatan industri secara real-time dan memprediksi kapan peralatan tersebut perlu diperbaiki atau diganti. Dengan demikian, platform B2B dapat mengintegrasikan layanan pemeliharaan prediktif ini untuk menawarkan nilai tambah bagi klien mereka. Menurut Wajgi et al. (2024), perusahaan yang menerapkan teknologi ini dapat mengurangi biaya pemeliharaan hingga 18%, yang berdampak positif pada profitabilitas jangka panjang.

Secara keseluruhan, penerapan metode prediksi berbasis sensor dan teknologi Exponential Grey Prediction Model dalam platform e-commerce B2B memberikan manfaat nyata dalam hal efisiensi operasional, penghematan biaya, dan peningkatan kualitas layanan. Ketika perusahaan B2B mulai mengadopsi pendekatan ini, mereka tidak hanya memperoleh keunggulan kompetitif di pasar tetapi juga menciptakan model bisnis yang lebih berkelanjutan dan responsif terhadap kebutuhan pelanggan korporat.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun