Mohon tunggu...
Popie Susanty
Popie Susanty Mohon Tunggu... wiraswasta -

Seorang ibu empat anak yang ingin menulis kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Politik, Cara untuk Meraih Kekuasaan. *Catatan Kemenangan Sementara Ru'yat-Aim

14 September 2013   20:11 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:53 359
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Perkenalan singkat di angkutan umum.

Ketika menggunakan angkutan umum terlebih dalam jarak yang cukup jauh, akan menyenangkan bila ada teman yang bisa dijadikan teman dalam perjalanan.Bila sendiri, mendapatkan teman di kendaraan umum menjadi alternatif yang bagus.Akan di dapat banyak cerita tentang berbagai kisah kehidupan manusia yang terkadang tidak terlintas dalam kehidupan sehari-hari.Cerita yang akan memperkaya wawasan tentang bagaimana kerasnya hidup, indahnya kasih, getirnya derita, dan banyak hal yang bisa menjadikan pelajaran berharga.

Salah satu cerita menarik menjelang pemilihan walikota Bogor yang dilaksanakan hari ini dengan hasil sementara :
Pukul 17.13, margin eror 0.3 %
1.Firman-Gartono: 7.1 %
2. Bima-Usmar: 31.8 %
3. Ru'yat-Aim: 35.2 %
4. Dodi-Untung: 15.4 %
5. Syaiful Anwar-Mujtahidin: 10.5%
Pasangan Ru'yat-Aim yg diusung oleh PKS, PPP, dan Hanura diperkirakan akan meraih kemenangan dlm 1 (satu) putaran saja.

Seorang ibu separuh baya menyatakan bahwa selama ini setiap kali ada pemilihan pemimpin, ia tidak pernah ikut serta mencoblos.ketika saya bertanya kepada beliau apa alasannya, maka beliau mengatakan bahwa siapa pun yang menang, ia akan sibuk mengurus dirinya, kelompoknya, golongannya dan partainya sehingga melayani masyarakat menjadi prioritas ke sekian.Beliau menambahkan bahwa dalam setiap pemilihan pemimpin di Indonesia ada intervensi kepentingan pribadi dan segelintir orang yang ingin menguasai individu. Rakyat hanya dijanji-janjikan dan diiming-imingi janji semu yang sangat sulit terealisasi sesuai dengan harapan rakyat.
Beliau mengenal dekat dan bersahabat dengan istri dan keluarga beberapa pemimpin yang memiliki kedudukan di pemerintahan.Kala sang suami belum masuk ke dalam lingkaran sistem kekuasaan, kehidupannya begitu sederhana jauh dari berfoya-foya, kemubdziran, penampilan bersahaja, dekat dengan masyarakat.Tapi….setelah sang suami menjadi pejabat public ckckckck semua berubah.Mulai dari penampilan yang berbalut busana yang ber-merk, sepatu import, jam tangan wah, perhiasan, telepon genggam terbaru.Gaya hidup yang mewah mulai dari makan di tempat mewah, saat ada syukuran mendatangkan bunga dari luar negeri, buah-buahan import, kue-kue dari negeri seberang.Semuanya berubah 1800 dari kehidupan sebelumnya.Bahkan ada yang istrinya transplantasi buah dada untuk memenuhi keinginan sang suami.
Tidak salah memang, lanjutnya. Tapi masyarakat yang mengenal dari awal kehidupannya dan mengikuti alur nasibnya akan terperangah dan terkejut.Bukakah dulu selalu menganjutkan hidup sederhana dan menerima apa adanya, tapi kini wah wah wah jauh tanah dari langit.Sederhana dan apa adanya hanya berlaku saat belum masuk pada lingkaran sistem kekuasaan, kalau sudah di sana yaa ikuta dong, malu nanti dianggap tidak bisa menyesuaikan diri dengan jabatan.
Untuk bertemu muka saja sulitnya minta ampun, imbuhnya.Di rumahnya ada tim protokoler.Setiap tamu diperiksa dan ditanyaka apakah keperluan dan apakah sebelumnya sudah ada janji.Padahal hanya memberikan surat untuk peresmian sebuah acara di tempatnya dulu.Cobalah untuk tidak memperlihatkan keberhasilan baik berupa kekuasaan dan kekayaan pada masyarakat yang mengetahui dari awal kehidupannya.Seperti memakai pakaian yang sesuai dengan siapa yang akan dihadapi.Baju sederhanalah bila akan bertemu dengan rakyat pada umumnya.
Semoga siapa pun yang terpilih menjadi pemimpin dan penguasa, ia akan selalu mementingkan kepentingan rakyat di atas kepentingan pribadi, golongan dan partainya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun