Penulis  menganalisis novel 00.00 karya Ameylia Falensia menggunakan teori semiotika Charles Sanders Peirce berdasarkan klasifikasi ikon, indeks, dan simbol, sebagai segitiga teori Peirce, sebelumnya kita menyelam lebih jauh perlu kita memahami bagaimana tanda-tanda dalam novel tersebut beroperasi dalam konteks cerita. Menurut Peirce ikon tanda yang memiliki kemiripan langsung dengan objeknya hubungan berdasarkan keserupaan. Contohnya adalah gambar atau metafora visual. Indeks tanda yang memiliki hubungan kausal atau eksistensial dengan objeknya (hubungan sebab-akibat). Misalnya, asap sebagai tanda adanya api. Simbol tanda yang memiliki hubungan arbitrer atau konvensional dengan objeknya, biasanya melalui kesepakatan budaya atau bahasa.
Ikon dalam Novel 00.00
Ikon muncul ketika tanda dalam novel memiliki kemiripan langsung dengan objek yang dirujuknya. Misalnya  Angka 00.00 pada judul novel karya Ameylia Falensia dalam teori Peirce dapat sebagai ikon. Angka ini secara visual menyerupai waktu tengah malam (kemiripan dengan jam digital). Dalam konteks cerita, angka ini dapat merepresentasikan awal hari baru atau momen transisi. Cerita dibuat dengandetail sehingga pembaca dapat membayangkan jika novel menggambarkan suasana tengah malam dengan deskripsi seperti "langit gelap tanpa bintang," maka deskripsi itu menjadi ikon yang menciptakan gambaran visual di benak pembaca. Misalnya juga pada nama tokoh utama Aletta dianggap sesuatu yang halus dan anggun. Nama ini mencerminkan karakter feminin yang lembut tetapi memiliki kekuatan tersembunyi. Nama Aletta juga bisa melepas dan merelakan sesuatu penuh dramatis, menyerupai perjalanan emosionalnya.
Indeks dalam Novel 00.00
Indeks dalam novel 00.00 adalah tanda-tanda yang memiliki hubungan sebab-akibat dengan kejadian atau objek yang dirujuk. Misalnya: Waktu 00.00: Angka waktu ini dimungkinkan menjadi indeks dari suatu kejadian penting, misalnya awal sebuah peristiwa dramatis yang dimulai tepat pada tengah malam. Suasana hening di malam hari: Deskripsi kesunyian pada jam 00.00 bisa menjadi indeks yang menunjukkan waktu tersebut sebagai momen introspeksi atau kesepian. Karakter bertindak sesuai waktu: Jika ada perubahan perilaku karakter pada waktu tertentu (misalnya, tengah malam), itu adalah indeks yang menghubungkan waktu dengan kondisi psikologis atau emosional mereka. Ada satu nama tokoh lagi yaitu Arga nama ini menjadi indeks dari karakter pria yang sering digambarkan sebagai pelindung atau pendukung tokoh utama wanita. Nama Arga, yang berarti gunung dalam bahasa Jawa, mengindeks kekokohan, stabilitas, dan kekuatan emosional.
Simbol dalam "00.00" dalam Novel
Simbol dalam novel adalah tanda-tanda yang maknanya bergantung pada interpretasi pembaca atau kesepakatan budaya. Misalnya: Angka 00.00: Sebagai simbol, angka ini tidak hanya sekadar waktu, tetapi juga dapat dimaknai sebagai lambang awal baru, akhir dari sesuatu, atau transisi antara dua kondisi. Dialog atau narasi reflektif: Jika tokoh-tokoh dalam cerita berbicara tentang "waktu," mereka mungkin menyimbolkan perenungan tentang kehidupan, ketakutan, atau harapan. Tema transisi atau pergantian: Waktu tengah malam (sebagai simbol) bisa merepresentasikan perubahan dari gelap ke terang, dari masa lalu ke masa depan
00.00 adalah novel yang menawarkan lebih dari sekadar cerita cinta. Ini adalah eksplorasi emosional tentang bagaimana manusia berdamai dengan masa lalu, menerima diri sendiri, dan meraih harapan baru. Bagi pembaca yang menikmati cerita dengan lapisan emosional dan nuansa yang mendalam, novel ini menjadi pilihan yang sangat mengesankan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI