Mohon tunggu...
PontianusEugenius RajaNaro
PontianusEugenius RajaNaro Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

"Ora Et Labora"

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

William Morris Tentang Objek

6 November 2024   23:49 Diperbarui: 6 November 2024   23:52 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Input sumber gambar: Dokemen Pribadi

Semiotika Charles William Morris biasanya sama dengan sebutan dengan istilah 'Semiotik' atau 'Miotik',  Charles  Morris mengatakan  semiotik  sebagai  suatu  proses  tanda.  Semiotik  merupakan  ilmu  yang  mempelajari  tentang  sederet  tentang  objek, dan  peristiwa  sebagai  suatu  tanda. Semiotik merupakan  cabang  ilmu  yang  dianggap  masih  baru,  dalam  penggunaan  tanda segala  sesuatunya  itu  selalu  berhubungan  dengan  objek  yang  ditujukan  dan  dipelajari  secara sistematis.  Pada  hakikatnya, tanda mengisyaratkan suatu  makna  yang  dimana nantinya akan dipahami oleh  manusia  yang menggunakannya. 

Oleh karena itu, dalam penafsiran suatu tanda pada setiap manusia itu berbeda-beda. Charles  William  Morris  ini  berupaya mengembangkan  teori  mengenai  semiotik ini.  Charles  Morris  juga  mengatakan  bahwa  suatu  bahasa  adalah  sebuah  sistem  sign dan dibedakan  dengan  signal  dan  simbol.  Namun,  semiotik  ini  tidak  hanya  berhubungan  dengan isyarat-isyarat bahasa melainkan juga berhubungan dengan isyarat non-bahasa dalam komunikasi antara manusia. Charles  Morris  juga  membedakan  dan menjelaskan  3  macam  semiotik  secara kompleks tentang sintaksis, semantik, dan pragmatik. 

Pragmatik  menjelaskan  tentang  asal-usul  dan  dampak  dari  tanda-tanda  dalam  penggunanya  dan  memiliki  cakupan  terluas dari  studi  semiotika.  Semantik  menjelaskan  tentang  hubungan-hubungan  tanda  dengan  objek  yang  ditandai  dan  semantik  juga begitu  berkaitan  dengan  makna  dari  tanda  itu  sendiri.  Sintaksis  menjelaskan  tentang  hubungan  formal  antara  tanda  itu sendiri dengan aturan logis dan gramatikal  yang mengatur penggunaan  dari tanda itu sendiri.

Pengembangan teori perilaku tanda oleh Morris atau semiotika sebagian disebabkan oleh keinginannya untuk menyatukan positivisme logis dengan empirisme perilaku dan pragmatisme.Penggabungan ketiga perspektif filosofis ini menghasilkan klaimnya bahwa simbol memiliki tiga jenis hubungan: ke objek, untuk orang, dan ke simbol lainnya. Dia kemudian menyebut hubungan-hubungan ini sebagai "semantik", "pragmatik", dan "sintaksis". Melihat semiotika sebagai cara untuk menjembatani pandangan-pandangan filosofis, Morris mendasarkan teori tandanya pada behaviorisme sosial Mead. 

Kenyataannya, interpretasi Morris terhadap interpretan, sebuah istilah yang digunakan dalam semiotika Charles Sanders Peirce , telah dipahami sebagai sesuatu yang benar-benar psikologis. Sistem tanda Morris menekankan peran stimulus dan respons dalam fase orientasi, manipulasi, dan penyempurnaan tindakan. Teori semiotikanya yang matang ditelusuri dalam Signs, Language, and Behavior (1946). Semiotika Morris berkaitan dengan menjelaskan hubungan tiga arah antara sintaksis, semantik, dan pragmatik dengan cara diadis, yang sangat berbeda dari semiotika Peirce. Hal ini menyebabkan beberapa orang berpendapat bahwa Morris salah menafsirkan Peirce dengan mengubah interpretan menjadi sesuatu yang ada secara logis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun