Saya sudah mencari informasi terkait kedua tokoh hebat ini. Tentunya jika kita menemukan ada perbedaan yang signifikan dalam kedua tokoh Peirce dan Saussure. Namun jika kita hanya mengambil pengertiannya secara lurus saja, tentu kita tidak menemukan pembahasan yang luas terkait perbedaan tersebut. Namun perbedaan yang antara keduanya hanya pada bagaimana individu tersebut menggunakan pemahamannya dalam menanggapi suatu penanda dan pertanda. Menurut Saussure Dalam teori semiotika Ferdinand de Saussure, penanda (signifier) adalah unsur yang terlihat, terdengar, atau terasa pada suatu objek. Penanda merupakan bagian dari konsep tanda (sign) yang terdiri dari dua unsur, yaitu penanda (signifier) dan petanda (signified).Â
Sedangkan menurut menurut Peirce, tanda merupakan sesutu yang berfungsi untuk mewakili sesuatu yang lain dengan mempresentasikan sesuatu yang diwakilinya.[2] Peirce membagi sistem tanda (semiotik) menjadi tiga unsur yang telah dimuat dalam teori segitiga yaitu tanda (sign), acuan tanda (object), dan penggunaan tanda (interpretant). Perlunya kita menghubungkan antara pengalaman karena melalui pengalaman hidup, seseorang tersebut menyimpan segala informasi misalnya dia pernah mendengar kata "gelas" lalu dia membayangkan gelas itu seperti apa dan itu menjadi penanda di kepalanya dan menjadi sebuah pengetahuan dari setiap individu dalam menanggapi suatu tanda di lingkungan sekitarnya.Â
Dari perbedaan itu saya bisa gunakan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya dalam bunyi kata; pohon, gelas meja dls. Tentunya semua kata itu kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari melalui pengalaman setiap individu. Pengalaman ini kita dapat sebutkan sebagai sebuah pengetahuan. Lalu kita bedah misalnya tulisan pohon memiliki simbol yang membentuk penanda atau sebuah pengetahuan karena ada pengetahuan sebelumnya atau sudah pernah mengetahui soal kata pohon.Â
Sedangkan menurut Peirce kata pohon tadi dapat di ambil maknanya misalnya; "pohon" merupakan pertanda kehidupan atau adanya kehidupan disuatu wilayah. Jadi bisa saya katakan disini bahwa Saussure hanya memfokuskan penanda sebagai sesuatu yang sudah kita temukan di dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan menurut Peirce lebih kepada pemaknaan dari penanda. Jadi dari pemahaman kedua tokoh tersebut yaitu Ferdinand De Saussure dan Piece sebenarnya saling berkaitan satu sama lain dalam penanda dan pertanda hanya saja berbeda dalam memahami suatu tanda tersebut.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI