Mohon tunggu...
imroatul khasanah
imroatul khasanah Mohon Tunggu... Guru - Guru

perempuan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Masa Keemasan Anak Manusia

12 Oktober 2021   09:00 Diperbarui: 12 Oktober 2021   09:31 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Manusia adalah makhluk sempurna yang diciptakan Tuhan. Tuhan yang menciptakan maanuia bukanlah untuk permainan semata, tetapi Tuhan menciptakan manusia untuk memberikan manfaat bagi alam sekitarnya, berguna bagi sesama. Karena sesungguhnya Tuhan tidak akan menciptakan sesuatu kecuali ia akan memiliki manfaat. 

Berbicara tentang manusia, secara otomatis kita akan berbicara tentang keahliaan dan kepiawaiannya disuatu bidang. Dimana hal itu ditentukan pada masa keemasannya. 

Seperti yang kita ketahui, grafik perkembangan manusia  itu akan terus tumbuh dan pada sampai puncaknya. Dan ketika waktu itu sudah terjadi, maka grafiknyaakan mengalami penurunan. Dia akan menjadi seperti anak-anak lagi. Bukan fisiknya tapi sifat, pemikiran, dan juga tingkah laku.

Masa kanak-kanak, adalah masa keemasan dari seorang anak manusia. Dimana hal-hal yang terjadi diwaaktu tersebut sangat mempengaruhi pola pikir dan tingkah lakunya dimasa yang akan datang. Masa ini terjadi ketika usia 0-5 tahun. Itulah mengapa sebuah kata mutiara mengatakan ibu adalah  sekolah pertama bagi anak-anaknya. Karena memang itulah salah satu peran wanita sebagai  ibu yakni mendidik anak-anaknya. 

Salah jika seorang wania berpikir memasukkan anaknya keesekolah untuk memperbaiki sifat dan karakter anak. karena hal itu akan sia-sia. Pada hakekatnya pembentukan karakter anak dilakukan sejak anak ada didalam kandungan. Di sinilah peran ibu atau tingkah laku ibu sangat berpengaruh terhadap perkembangan calon anak.

Terkadang pemikiran seorang ibu yang menuntut anak usia dini untuk terus belajar adalah hal yang salah. Karena yang dibutuhkan anak pada masa ini adalah keteladanan. Mereka belajar sambil bermain, mengamati hal-hal yang dilakukan orang-orang disekitarnya, dan juga mencontohnya. Mereka akan melakukan sesuatu yang dianggapnya benar. Mereka akan mengungkapkan segala hal yang ada dipikirannya.Baik itu secara lesan maupun perbuatan.

Kesalahan orang tua ketika anak berada pada masa itu yaitu membentak anak-anaknya ketika melakukan sedikit kesalahan. Padahal mereka hanya perlu diingatkan dengan tutur kata yang baik yang dibertai contoh pembenarannya. Perlu kita ketahui , ketika kita membentak seorang anak kita akan mematikan jutaan sel yang ada dalam otaknya. Dan hal tersebut dapat mempengaruhi karakteristik sorang anak. 

Selain membentak anak, kesalahan yang sering kita lakukan sebagai orang tua yaitu, memberikan apa yang diminta anak ketika anak mulai tantrum (ledakan emosi anak yang berlebihan yang dilakukan dengan menangis, berteriak, bahkan memukul kepalanya), mengetahui anak mulai tantrum kita sebagai orang pasti akan tergesa-gesa memberikaan apa yang diinginkan anak, padahal hal itu juga termasuk cara yang salah. 

Seyogyanya kita cukup biarkan anak tenang dahulu, jauhkan mereka dari benda-benda berbahaya, awasi dan berilah pengertian ketika mereka sudah merasa tenang. Hal itu akan jauh lebih efektif dari pada memberikan langsung apa yang mereka inginkan. Jadi kita sebagai orang tua harus berhati-hati dalam mendidik anak jangan sampai moral anak menjadi tidak baik hanya karna kesalahan-kesalahan kita masa kecil.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun