Memejamkan mata dalam sunyinya gulita
desir angin menemani sepi dengan waktu yang telah berdetak dengan angkaÂ
tujuh ribu dua ratus detik hari ini.
Masih amat pagi
untuk menyambut hadirnya matahari.
Hujan tadi telah henti berganti payoda
Resahku berganti tawa
Bukan bianglala tapi cukup hangat di dada
sebab suara menghibur dari seberang pulau menyapa.
Marhaban ya Ramadhan kedua
tubuhku masih di tempat yang sama
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!