Mohon tunggu...
Munzir Arsyuddin
Munzir Arsyuddin Mohon Tunggu... wiraswasta -

Seorang Blogger sejak 2008, Alumni Perikanan Unhas, Mahasiswa Teknologi Perikanan Laut Pascasarjana IPB 2014 - Senang Dunia Jurnalistik dan Photography - Lebih senang menulis di Blog pribadi di banding tempat lain.\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Jangan Golput, Jadilah Pemilih Cerdas

28 Februari 2014   23:20 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:21 997
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemilu 2014 tinggal menghitung hari, pertanyaanya apakah anda, keluarga anda, teman-teman anda ingin terlibat dalam Pemilu nanti ?

Survei Institut Riset Indonesia memprediksi tingkat partisipasi pemilih pada Pemilu Presiden 2014 menurun dibandingkan Pemilu Presiden 2009, menjadi 51,3 persen.

Berdasarkan data partisipasi Pemilih sejak berlangsungnya Pemilu 1999 hingga Pemilu 2004 terus mengalami penurunan. Berturut-turut, Pemilu 1999 mencatatkan angka partisipasi 92,74 persen, 2004 mencapai 84,07 persen, 2009 mencapai 79 persen bisa kita lihat pada gambar grafik di bawah ini.

Meningkatnya angka Golput dalam setiap Pemilihan umum bisa jadi disebapkan hilangnya kepercayaan masyarakat terhadap politikus di negeri ini.

Wajar saja, setiap hari kita disuguhkan pemberitaan baik di media cetak maupun elektronik, ada beberapa wakil kita disenayan yang satu persatu ditangkap karena terlibat korupsi, belum lagi sikap moral yang diperlihatkan, dipertontonkan di layar kaca diperlihatkan di Masyarakat dan juga media yang terkesan mendramatisir sehingga membuat stigma di masyarakat bahwa panggung politik di negeri ini memang cukup kotor, saling sikut satu sama lain.

Saya berpikir mungkin ini salah satu faktor di antara banyak faktor yang mampu menurunkan partisipasi pemilih nantinya.

Pemilihan Umum yang akan dilaksanakan ini merupakan ajang dimana baik buruknya kualitas Demokrasi kita bisa terlihat 5 tahun kedepannya. Seandainya Masyarakat mampu memilih caleg yang betul-betul mampu memberikan yang terbaik buat mereka, tentunya akan menghasilkan Pemerintahan yang baik.

Tapi nyatanya, proses Demokrasi ini banyak dirusak oleh para caleg caleg itu sendiri, dan bodohnya lagi masyarakat pemilih mau dibodohi oleh para caleg-caleg yang hanya memburu kursi di DPR/DPRD.

Saya mengingat banyak cerita cerita di pemilihan umum 2009, dimana beberapa caleg yang mempunyai banyak uang menghargai suaranya seharga Rp 20.000 – Rp 50.000, uang-uang ini diberikan ke masyarakat untuk memilihnya beberapa jam sebelum pencoblosan dan bodohnya masyarakat mampu dibeli nuraninya hanya seharga Rp 20.000. Memilih caleg yang jelas-jelas perusak proses Demokrasi.

Terlalu banyak Celeg yang tak berkualitas, yang hasrat hanya memburu kursi di DPR/DPRD, padahal menjadi Anggota Dewan merupakan tugas dan Amanah yang sangat-sangat berat bagi mereka yang mau memahaminya.

JADILAH PEMILIH CERDAS

Saya pribadi mengajak kita semua untuk bisa terlibat dalam pemilu 2014 ini. Sebagai pemuda, tidak ada alasan untuk tidak erlibat dalam pesta Demokrasi ini. Pemilu 2014 dengan memilih para Caleg berkualitas akan mempengaruhi kualitas Demokrasi kita. Indonesia kedepannya pasca Revormasi akan didominasi oleh anak-anak muda. Anak-anak muda yang akan menuntut generasi baru. Oleh karena itu bisa dikatakan Pemilu kali ini Para pemuda wajib terlibat dan tidak apatis.

Sekitar 30% dari total jumlah pemilih adalah pemilih muda (usia 17-30 tahun). Demografi ini tentunya sangat signifikan dan partisipasi mereka akan sangat berpengaruh dalam menentukan hasil pemilu. Karena jumlah mereka yang sangat signifikan, mereka harus menjadi pemilih yang bertanggung jawab dan dapat menentukan pilihan atas dasar yang kuat. Semua ini demi tercapainya pemilu yang berkualitas dan memastikan calon yang terkuatlah yang akhirnya terpilih.

Tingkat apatis generasi muda Indonesia memang tinggi. Respon yang biasanya kita dapat ketika kita bertanya kenapa mereka yang enggan untuk memilih biasa seperti ini: Siapa pun yang menang, Indonesia akan begini-begini aja, Pemilu tidak akan mengubah apa-apa,  Saya tidak kenal siapa saja calonnya,  Semua politisi itu korup, Saya tidak tahu mana partai politik yang bagus dll

Saya pikir sekarang media online begitu mudah di akses, sangat mudah melihat mana partai-partai yang layak dipilih. Berusahalah cari info caleg-caleg yang layak untuk dipilih, toh ini untuk kebaikan Negeri ini. Ingat, Orang-orang baik yang kita pilih akan mempengaruhi pemerintahan kita yang baik.

Jadilah pemilih cerdas, ketika para Caleg-caleg yang kita pilih sesuai hati nurani, melihat track record mereka yang bagus, mempunyai niat tulus ikhlas, saya yakin pemerintahan kita di Indonesia akan jauh lebih baik dari sebelumnya.

Bolehlah kita sependapat bahwa orang-orang baik di DPR sana masih sangat kurang, saya tidak sependapat dengan mereka yang mengatakan para politikus di DPR sana semuanya busuk semuanya kotor. Saya masih yakin ada orang-orang bersih di sana dan jumlahnya tidak banyak.

Makanya melalui proses demokrasi ini, pastikan dirimu terlibat dalam pemilihan ini. Pilihlah caleg-caleg yang menurut anda mampu mengayomi masyarakat dan betul-betul mampu menjadi wakil kita di DPR/DPRD.

13935791291609644252
13935791291609644252

1393579070969064107
1393579070969064107

Bolehlah kita lihat data di atas, data fakta yang dikumpulkan oleh @kpkwatch_RI ini yang diolah dari kumpulan berita korupsi di website ICW ini sedikit mampu memberikan informasi kepada kita partai yang layak untuk dipilih.

Dari data diatas sejak periode 2002-2014 memperlihatkan Indeks partai korupsi, ada partai yang menyuplai banyak koruptor dan ada pula partai yang paling sedikit.

Bukan berarti partai-partai yang banyak koruptornya ini tidak berisi orang-orang baik, tapi setidaknya dari data tersebut bisa kita lihat, partai-partai mana saja yang mempunyai peran signifikan membangun Demokrasi yang bersih di negeri ini ,dari data tersebut dapat kita lihat partai mana saja yang mampu menjaga atau memproteksi para kadernya untuk terjerumus dalam korupsi dan dari data itupula bisa menjadi salah satu acuan buat kita memilih partai yang layak untuk dipilih.

Setidaknya kita harus peka dengan data-data seperti ini, jangan sekedar termakan rayuan dan janji janji para caleg serta pemberitan di media mainstream yang terkesan masif memberitakan kejelekan partai tertentu saja sedangkan realita yang ada sangat jauh berbeda.

Jadilah pemilih Indonesia yang cerdas, jangan asal pilih partai karena dampaknya kepada kualitas berdemokrasi kita. Sebagai Masyarakat yang peduli kualitas pemerintahan yang bersih sepatutnya kita bisa terlibat atau mengambil peran dalam mewujudkan pemerintahan yang bersih dengan memilih Caleg dari Partai-partai yang menurut kita bersih dan mampu berkomitmen membentuk pemerintahan yang baik.

Data di atas merupakan salah satu cara menjadi pemilih cerdas, masih banyak cara mencari info mana partai dan celeg yang layak kita pilih.

Ingat, generasi muda yang akan memegang kendali Indonesia kedepannya. Ini waktunya para generasi muda mengambil peran dalam Pesta Demokrasi 2014. Jangan Apatis dalam proses politik ini karena kitalah yang menentukan baik buruknya Pemerintahan.

JANGAN GOLPUT !!!

JADILAH PEMILIH CERDAS !!!

Follow Twitter

@pondokmunzir

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun