Menulis artikel di media massa banyak dilakukan oleh orang yang sekadar mewujudkan hobi, mengisi waktu luang, atau bahkan sebagai mata pencaharian (pekerjaan). Sebetulnya menulis artikel itu mudah bagi orang yang sudah biasa dan sangat sulit bagi pemula yang belum pernah menulis sama sekali. Orang yang suka menulis artikel biasanya banyak membaca karena dengan membaca maka akan bertambah wawasan dan tentunya kaya ide atau gagasan yang akan dituangkan dalam tulisan.
Secara umum menulis artikel di media massa lebih ringan kaidah-kaidahnya dan lebih mudah menulisnya jika dibandingkan dengan artikel ilmiah di jurnal. Menulis artikel ilmiah di jurnal pada umumnya ketat dengan berbagai kaidah dan aturan yang harus dipenuhi, termasuk aturan template harus sesuai dengan ketentuan jurnal.
Tulisan ini akan mencoba berbagi ilmu tentang menulis artikel bagi pemula. Namun sebelum membahas tentang jurus jitu menulis artikel di media massa, sebaiknya disampaikan tentang pengertian artikel.Â
Apa Itu Artikel?
Menurut KBBI artikel adalah karya tulis lengkap, misalnya laporan berita atau esai dalam majalah, surat kabar, dan sebgainya. Artikel juga berarti karangan faktual secara lengkap dengan panjang tertentu yang dibuat untuk dipublikasikan dan bertujuan menyampaikan gagasan dan fakta yang dapat mendidik atau menghibur. Artikel dipublikasikan melalui berbagai media seperti koran, majalah, buletin, dan media online. Pendapat lain bahwa artikel adalah suatu karangan berupa esai yang isinya menyampaikan ide-ide atau fakta secara objektif dan bertujuan untuk meyakinkan, membujuk, serta menghibur pembaca.
Model Penulisan Artikel
1. Artikel Deskripsi
Artikel deskripsi adalah karangan yang bertujuan untuk menulis gambaran suatu fakta sehingga pembaca dapat membayangkannya di dalam benak. Artikel ini berisi gambaran keadaan, kejadian, dan peristiwa.
2. Artikel Narasi
  Artikel jenis ini ditujukan untuk menceritakan suatu keadaan atau situasi, baik berdasarkan urutan waktu atau urutan kejadian. Artikel narasi bisa seperti cerita (novel, cerpen, komik, dongeng, film, drama, dan lain-lain), dalam artikel narasi harus ada penokohan, seperti dalam cerita pada umumnya. Sang tokoh digambarkan sebagai sosok yang bergulat dengan masalah dan berkonflik dengan kehidupan. Dan ia berusaha memenangkan pergulatan tersebut. Adanya konflik kehidupan membuat tulisan jenis ini menarik minat baca. Sebab bila tidak ada konflik, maka sebuah narasi akan menjadi hambar.
3. Artikel Eksposisi