Tidak dapat dielakkan lagi bahwa belajar dari rumah mengakibatkan kejenuhan bagi anak. Minimnya interaksi sosial dengan rekan-rekan sekolahnya turut menyumbang rasa jenuh bagi mereka. Saat anak mengalami keadaan stress akibat bosan belajar di rumah, motivasi sangat diperlukan bagi mereka untuk tetap eksis dalam proses kegiatan pembelajaran. Dalam keadaan ini orang tua mengambil peran sebagai motivator dengan terus memberikan motivasi dan nasihat ke anak agar tetap antusias mengikuti kegiatan pembelajaran daring (online).
5. Â Berperan Sebagai Contoh Figur yang Baik
   Anak cenderung lebih meniru apa yang dilakukan oleh orang tuanya, daripada menuruti perintah yang disampaikan secara verbal. Ada ungkapan yang menyebutkan: children will follow your example more than your advice. Sebagai orang tua sudah semestinya lebih banyak memberi teladan daripada hanya memberi instruksi kepada anaknya (Sultan Hadi Prabowo, dkk, 2020).
Berdasaarkan uraian yang telah dipaparkan, dapat disimpulkan bahwa dalam pembentukan karakter anak, peran orang tua cukup krusial dan penting terutama  dalam situasi pandemi Covid-19 yang mengharuskan kegiatan pembelajaran beralih dari  rumah siswa masing-masing. Artikel ini mengidentifikasi peran orang tua dalam pembentukan karakter anak sebagai pendidik (edukator), fasilitator, pengawas, pendamping, motivator, dan teladan. Peran-peran tersebut harus  dijalankan orang tua agar proses pembentukan karakter anak dapat berlangsung secara berkelanjutan. Dengan demikian tidak terjadi degradasi pendidikan karakter pada peserta didik pada masa pembelajaran online.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H