Dewasa ini, kita tengah di hadapi persoalan penyakit yang berdampak begitu besar terhadap kemanusiaan, oleh karenanya WHO sebagai badan kesehatan dunia menetapkan keadaan ini sebagai pandemi, yang pada akhirnya tentu saja berdampak pada pembekuan di berbagai negara belahan bumi.
Keadaan tersebut menghantarkan banyak kebijakan-kebijakan yang membatasi aktivitas masyarakat. Tentu bukan tanpa sebab pembatasan tersebut adalah demi kemaslahatan umat. Tapi kenyataan yang terjadi (terkhusus di negeri ini), bagaimana manusianya masih meremehkan dan keliru dalam menetukan sikap. Memang bukan tanpa sebab atau maksudnya mereka punya alasan kuat masing-masing hingga melakukan pelanggaran atas kebijakan pemerintah untuk pembatasan tersebut.
Ketetapan-ketetapan untuk menahan diri dirumah dengan harapan memutus mata rantai penyakit tersebut justru bertentangan dengan keadaan yang ada. Pasalnya masih banyak orang yang tidak bisa menahan diri dan akhirnya melanggar peraturan.
Kenyataan tersebut, dilalah mengantarkan saya pada kisah Ashabul Kafi ini, dimana bisa dibilang sama-sama berusaha untuk menghindar dari ancaman. Sebagaimana Ashabul Kahfi yang melawan Raja Dikyanus juga sebagaimana masyarakat dewasa ini yang masih berperang melawan virus.
Dalam perlawanan ini, ada baiknya kisah Ashabul Kahfi bisa menjadi rujukan untuk penanaman keyakinan bahwa kesabaran kita akan berbuah hasil dan kemenangan. Maksudnya, adalah bagaimana cara kita mengambil sikap, yakni seharusnya lebih mempertimbangkan segala sesuatunya agar kita tak terjerembab, atau dalam kata lain kita menyerah.Â
Nah, dengan demikian, kisah Ashabul Kahfi ini, menurut saya pribadi bisa menjadi gambaran dalam menentukan sikap, dengan harapan yang sama yakni kemenangan dalam melawan ancaman virus tersebut. Tentu saja masih banyak pandangan terkait kisah Ashabul Kahfi tersebut dan bagaimana kita memaknai keindahannya sebagai pembelajaran.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI