Begitulah beberapa hal yang harus diperhatikan mengenai pentingnya sengketa laut Natuna in. Seperti yang bisa dilihat bahaya yang ada sangatlah besar. Namun, ada beberapa hal yang Indonesia dapat lakukan untuk menanggulangi visi ekspansif Cina di Laut Natuna. Langkah yang pertama adalah meningkatkan satuan Hanud Indonesia.Â
Pembelian Rafale yang sedang di diskusikan bisa dikatakan sebagai Langkah yang tepat bila memang ditambah oleh rudal Meteor (Jarak 200km) setidaknya akan memberi kemungkinan bertarung dalam konflik selanjutnya, dihubungkan dengan asset lainnya (Rudal Hanud, AEW untuk koneksi datalink, Frigat Hanud), dapat berfungsi menjadi elemen deterensi dari ancaman musuh. Selain itu, sebuah peribahasa pernah mengatakan "Untuk memotong berlian diperlukan berlian", maka untuk menghadapi perang asimetris diperlukan juga pertahanan yang didasari teori perang asimetris. Ini bisa dilakukan menggunakan kendaraan air maupun udara nirawak.Â
Yang terpenting adalah keinginan dan kemampuan negara untuk saling bekerjasama menciptakan mental nasionalisme yang kuat, hal itu sangat mendukung dalam deterensi negara atas invasi negara lain, kemampuan suatu negara mengubah dirinya menjadi suatu mesin perng yang efisien, dan kemampuan untuk memperlihatkan kekuatan tersebut disaat damai, sudah menjadi alat deterensi yang mendukung kedaulatan negara. Kedaulatan Indonesia baik darat, laut, maupun udara merupakan hasil dari perjuangana selama bertahun-tahun, jangan sampai kita kehilangan hal tersebut
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H