Bidang Pendidikan mendapatkan terobosan baru di era kepemimpinan dari Presiden Prabowo Subianto seperti yang terlihat seperti saat ini dimulai dengan Pemilihan Menteri dari kalangan dunia Pendidikan, Pemisahan Kementerian Pendidikan dasar dan Menengah dengan Pendidikan Tinggi, Â program makanan Gratis dan bergizi, kenaikan anggaran untuk Guru di APBN 2025 dan program lain yang sudah disiapkan oleh Pemerintah.
Langkah-langkah pemerintah ini sudah sepatutnya kita berikan apresiasi karena pemerintahan ini menunjukkan keseriusannya dalam meningkatkan kualitas Pendidikan di Indonesia meskipun masih banyak hal yang harus diperbaiki dan tentunya salah satu hal yang patut mendapat perhatian adalah program-program yang langsung bersentuhan dengan siswa dan Guru di sekolah masing-masing seperti yang sedang hangat saat ini, seperti perlu atau tidaknya Ujian Nasional untuk diadadakan kembali, Penerimaan Peserta didik apakah masih menggunakan sistem zonasi atau tidak, apakah Guru masih dibebani dengan Administrasi atau tidak dan hal-hal lain yang setiap hari akan dihadapi oleh Guru di sekolah. Jangan sampai terjadi kebijakan yang dikeluarkan oleh Pemerintah hanya berganti nama saja tanpa ada dampak langsung kepada para Siswa dan Guru atau membuat program yang tidak memberikan dampak signifikan dalam peningkatan kualitas Pendidikan di Indonesia.
Apa yang dilakukan Kemendikdasmen selama 100 hari masa pemerintahan yang baru tentunya perlu kita dukung tetapi satu hal yang perlu diperhatikan jangan mengeluarkan kebijakan yang hanya dibungkus dengan berganti nama saja tetapi harus berdampak langsung kepada perubahan Pendidikan itu sendiri. Jangan sampai Ujian Nasional (UN) diadakan kembali dengan nama baru tetapi outputnya sama dengan Ujian Nasional dan tidak ada perbaikan input untuk siswa seperti pembenahan kurikulum, pelatihan guru, peningkatan infrastruktur sekolah, pembenahan media pendukung pembelajaran di sekolah dan lain sebagainya.
Bagi penulis yang perlu dilakukan oleh Pemerintah adalah input dalam dunia Pendidikan, Ujian Nasional akan berhasil dilakukan jika semua sudah mendapat input yang sama seperti sarana dan prasarana yang mendapat porsi yang sama. Jangan mengharapkan nilai UN yang bagus dari sekolah dimana sarana dan prasarananya tidak memadai, kelas yang tidak nyaman bahkan ada kelas yang sudah tidak layak, jaringan internet tidak ada padahal internet saat ini sudah menjadi bagian hidup dari anak-anak Indonesia, media pembelajaran tidak ada padahal teknologi Pendidikan saat ini sudah berkembang dengan pesat, guru yang tidak mendapatkan perhatian dalam melaksanakan proses pembelajaran kepada generasi baru yang dia hadapi di kelas dan input lain yang seharusnya itu mendapatkan perhatian terlebih dahulu.
Dalam melaksanakan input tersebut bukanlah sebuah hal yang mustahil untuk dilakukan oleh Pemerintah di saat sekarang ini. Salah satu contohnya dengan pemerataan jaringan internet ke seluruh sekolah di Indonesia, hal ini tentunya sudah dapat dilakukan karena saat ini  kita sudah memiliki yang namanya satelit palapa ring walaupun kecepatan koneksinya belum sepenuhnya sesuai dengan yang kita harapkan tetapi paling tidak itu akan membantu Guru dalam memperkaya materi dan membantu siswa dalam belajar hal lain selain yang diterima di kelas melalui Gurunya.
Dengan perkembangan teknologi saat ini tentunya sudah dapat diarahkan untuk memaksimalkan layanan Pendidikan di seluruh Indonesia ini sehingga tidak ada lagi daerah yang disebut 3T (tertinggal, terdepan, terluar) karena salah satu untuk menghilangkan kata tertinggal adalah dengan meningkatkan kualitas Pendidikan. Dampak peningkatan kualitas Pendidikan akan memberikan dampak yang lebih luar biasa dibandingkan dengan sektor lain dan harapannya di tahun-tahun kedepan Pendidikan Indonesia akan menjadi salah satu negara yang memiliki Pendidikan yang hebat. Salam Merdeka Belajar.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI