Mohon tunggu...
POLTAK EFRISKO BUTARBUTAR
POLTAK EFRISKO BUTARBUTAR Mohon Tunggu... Konsultan - Profesional Development - Sokrates - Binus Creates

Hanya ingin berbagai untuk kemajuan Pendidikan di Indonesia, khususnya dalam penerapan teknologi dalam proses pembelajaran.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Digitalisasi Pemilu

26 Februari 2024   07:46 Diperbarui: 26 Februari 2024   07:54 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemilihan Umum sebagai pesta demokrasi terbesar di Indonesia telah selesai dilaksanakan dimana Masyarakat di seluruh Indonesia diminta menentukan wakilnya di DPRD Kabupaten/Kota, DPRD Provinsi,DPR RI, DPD dan Presiden dan Wakil Presiden secara serentak melalu surat suara yang mereka terima dan tentunya semua rakyat Indonesia mengharapkan hasil yang terbaik dan berharap tidak salah memilih karena Pemilu ini akan menentukan Nasib dari Indonesia. 

Rangkaian Pemilu yang cukup panjang tentunya menghabiskan energi yang luar biasa, mulai dari pendaftaran, Pemutakhiran Daftar Pemilih Tetap (DPT),masa kampanye, pencoblosan, perhitungan suara sampai nanti dibagian akhir adalah penetapan.

Dengan panjangnya tahapan yang dilalui dalam pelaksanaan Pemilu ini tentunya dibutuhkan biaya yang sangat besar juga akan menguras tenaga dari pelaksana. Seperti yang menjadi berita-berita pada akhir-akhir ini yaitu banyaknya anggota KPPS (Kelompok Penyelenggaraan Pemungutan Suara) yang meninggal dunia karena kelelahan. 

Memang jumlah yang meninggal dunia menurun dibandingkan dengan pemilu sebelumnya tetapi satu nyawa pun sudah terlalu banyak seperti yang disampaikan oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia.

Penyelenggara Pemilu sendiri memang sudah membuat regulasi dalam penunjukan anggota KPPS tetapi melihat apa yang terjadi di lapangan, ternyata hal tersebut belumlah cukup tetapi harus dilakukan beberapa langkah terobosan baru dalam mengurangi biaya, tenaga dan nyawa dalam pelaksanaan pemilu di tahun-tahun yang akan datang. Salah satu ide penulis adalah melakukan Digitalisasi pelaksanaan Pemilu.

Dengan perkembangan teknologi saat ini melakukan digitalisasi Pemilu bukan lagi hal yang tidak mungkin lagi untuk dilakukan dan beberapa negara juga sudah melakukan sebelumnya dan yang pasti mereka akan mengurangi biaya, tenaga dan nyawa dari penyelenggara Pemilu dan hasilnya juga akurat. 

Memang ini bukanlah hal yang mudah tetapi jika kita mulai dari sekarang untuk 5 tahun yang akan datang bukan tidak mungkin hal tersebut akan dapat kita lakukan, terlepas dari pro dan kontra pastinya ini akan berdampak positif bagi penyelenggaraan pemilu dimasa yang datang.

Untuk di awal memang akan membutuhkan biaya ayang besar karena kita harus membangun sebuah system pemilu secara digital tetapi ini akan jauh lebih murah dibandingkan dengan pemilu secara manual. 

Kita bisa bayangkan berapa biaya yang dibutuhkan dalam mencetak kertas suara, berapa batang pohon yang harus ditebang sebagai bahan baku pembuatan kertas suara dan berapa limbah kertas yang dihasilkan dari penyelenggaraan Pemilu ini? Mungkin sebagian besar orang tidak berpikir kesana tetapi menurut penulis hal-hal seperti ini justru yang harus menjadi perhatian kita semua.

Dengan digitalisasi tenaga yang dibutuhkan juga tidak banyak karena semua akan berjalan secara sistematis. Lalu bagaimana dengan keamanan data, manipulasi data, dan bentuk kecurangan yang mungkin saja dilakukan oleh orang tertentu seperti menyewa cracker untuk menjebol sistem dan merubah hasil perhitungan suara? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun