pendidikan di negaranya termasuk salah satunya adalah Indonesia sebagai salah satu negara yang peringkat pendidikannya masih tertinggal dengan negera-negara lain. Tahun 2022 sendiri sesuai dengan informasi yang dirilis website dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaaan, Riset dan Teknologi yang menyampaikan peningkatan peringkat PISA Indonesia meningkat dibandingkan dengan Tahun 2018. Â Â
Beberapa hari yang lalu team dari OECD (Organisation for Economic Co-operation and Development) yang merupakan organisasi yang mengeluarkan rangking PISA (Programme for International Student Assessment) yaitu suatu evaluasi internasional untuk mengukur kinerja siswa di berbagai negara dalam mata pelajaran seperti matematika, sains, dan membaca. Hasil PISA banyak dilakukan oleh negara-negara sebagai salah satu acuan dalam meningkatkan kualitasSalah satu yang menarik adalah pernyataan dari Andreas Schleicher selaku Direktur untuk Pendidikan dan Keterampilan OECD dimana beliau menyampaikan pujian mengenai ketangguhan sistem pendidikan Indonesia, terutama di saat pandemi Covid-19 "Beberapa tahun terakhir ini menurutnya merupakan masa yang sangat sulit. Namun, peserta didik Indonesia secara umum berhasil mempertahankan kualitas hasil pembelajaran dalam nilai PISA mereka". Tentunya hal ini patut membuat kita berbangga akan pujian yang diberikan oleh OECD kepada Indonesia. Â
Tentunya kita semua mengetahui akan program-program yang dilakukan oleh Pemerintah dalam mempertahankan pendidikan di Indonesia dapat terus berjalan di tengah tantangan pandemi yang bukan hal mudah untuk dihadapi. Pemberian kuota gratis, pelatihan melalui daring kepada Guru, mengeluarkan kurikulum darurat, menyederhanakan materi kurikulum dan program lain yang diharapkan dapat mengurangi learning loss yang dialami oleh peserta didik di Indonesia. Â Â
Terlepas dari pujian yang diterima dari Indonesia akan ketangguhan pendidikan Indonesia dalam menghadapi Covid 19 di Indonesia, salah satu yang patut mendapatkan apresiasi adalah para guru di seluruh Indonesia yang berjuang untuk tetap menjalankan proses pengajaran dan pembelajaran dengan segala upaya sehingga anak-anak Indonesia terhindar dari jurang learning loss. Tidak mudah bagi guru dalam menjalankan proses pembelajaran ditengah-tengah wabah covid 19 merajalela, dimulai dengan mengubah kebiasaan dari tatap muka di kelas berpindah menjadi online dengan menggunakan aplikasi tertentu. Ini saja sudah merupakan hal yang berat bagi seorang guru karena tidak semua guru memiliki akses terhadap dunia internet, tidak semua guru memiliki device atau alat yang dapat digunakan untuk menunjang pembelajaran secara online. Masih banyak hal-hal lain yang dapat menghambat proses pembelajaran tetapi dengan semangat yang gigih guru di Indonesia sehingga mereka mampu menjaga proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik. Â Â
Melihat hal tersebut, tentunya tidak salah jika kita memberikan apresiasi yang sebesar-besarnya bagi guru di Indonesia karena tentunya mereka adalah ujung tombak dari keberhasilan pendidikan di Indonesia dapat terhindar dari learning loss. Walaupun pemerintah sudah membuat program tetapi tanpa peran serta guru dan semangat guru dalam mendidik anak-anak didik mereka maka semua itu akan sia-sia tanpa peran dari Guru, karena itu penghargaan yang setinggi-tingginya layak diberikan kepada seluruh Guru di Indonesia. Bravo Guru Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H